Momo si monyet nakal

Pada suatu hari, di sebuah hutan yang lebat tinggallah seekor monyet yang sangat nakal dan suka membuat keributan. Monyet itu bernama Momo. Suatu hari Momo sedang memperebutkan makanan dengan monyet lainnya. Padahal makanan itu bukan milik dia, tetapi ia tetap ngotot untuk mendapatkan makanan itu.

Cerita anak cerita binantang

"Hai, Momo. Jangan kau mengambil makananku. Kenapa kau suka mengambil milik orang lain,yang bukan punya mu?. Kata monyet pemilik makanan itu ke Momo " 
"Terserah saya dong, memangnya tidak boleh.?.Kata Momo membentak".

Akhirnya dengan terpakasa monyet pemilik makanan itu mengalah, dan kemudian monyet itu pulang dan menceritakan sikap Momo kepada warga di hutan. Monyet itu juga menasehati warga hutan agar tidak berteman dengan Momo dan menjauhi Momo yang nakal. 

Sejak saat itu Momo merasa kesepian karena tidak ada satu hewan pun yang mau berteman dengannya. Karena tidak betah selalu di kucilkan, beberapa hari kemudian Momo bergegas pergi meninggalkan hutan. Ia berharap dapat memperoleh teman di daerah lain. Sepanjang jalan Momo sangat murung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seekor burung. Burung itu sangat heran meihat muka Momo yang sangat murung. 

"Hai, teman. Mengapa wajahmu sangat murung? "Sapa burung itu. 
"Saya pergi dari hutan. Karena semua hewan di hutan selalu menganggap aku jahil dan suka menang sendiri! "Jawab Momo. 

"Tidak usah sedih begitu, saya bisa membantumu." Burung pun menasehati Momo agar tidak mengulangi kesalahannya dan menghindari sifat nakal nya. Tetapi Momo tidak memperdulikan nasehat burung. Momo justru merasa tersinggung, kemudian ia segera pergi meninggalkan tempat itu. 

Sewaktu Momo melanjutkan perjalanan, ia bertemu dengan monyet yang pernah diganggunya. Tetapi bukanya meminta maaf, ia malah membuat keributan lagi dengan monyet itu. Mereka pun saling adu mulut sampai akhirnya terjadi pertengkaran antara mereka. Di tengah pertengkaran yang kemudian berlanjut pada perkelahian, Momo jatuh terpeleset ke jurang yang sangat dalam. Mulai saat itu tidak terdengar lagi kabar Momo, si monyet yang nakal.sepeninggal Momo, suasana dalam hutan kembali terasa aman tenteram dan damai.

Kecerdikan Abu Nawas

  Sudah lama Sultan Harun menyimpan dendam kepada Abu Nawas. Kekesalan itu membuatnya ingin mengakhiri hidup Abu nawas.
Pada suatu hari, Sultan mendadak teringat akan kesukaan Abu nawas yakni ayam panggang. Hal ini memberikannya sebuah ide buruk untuk membunuh Abu nawas. Ia bermaksud akan mengumpulkan orang-orang, termasuk para algojo, untuk menjebak Abu nawas.
cerita dan dongeng anak

  Hari yang di tunggu-tunggu sang Sultan akhirnya tiba. Abu nawas beserta tamu lainnya datang untuk memenuhi undangan Sultan. Namun, saat akan menyantap ayam panggang, tiba-tiba salah seorang algojo datang dan berdiri di samping Sultan.

Melihat ada algojo ,Abu terdiam dan bertanya, "Apa maksdudnya ini Sultan?"

  Sultan Harun tidak menanggapi pertanyaan dari abu nawas, dan kemudian memerintahkan kepada Abu nawas untuk menyantap ayam yang tersaji di hadapannya. Namun, semacam buah simalakama, jika dimakan atau tidak dimakan, Abu nawas tetap diancam hukuman sesuai perlakuannya terhadap ayam panggang tersebut. 

  Bila Abu nawas memakan bagian leher ayam, maka Sultan akan memotong lehernya. Bila Abu nawas memakan dada, maka Sultan akan menusuk dadanya. Bila Abu nawas memakan bagian paha, maka pahanya akan dipotong oleh Sultan. 

"Dimakan atau tidak dimakan aku tetap saja akan terkena hukuman," begitu  pikir Abu nawas di dalam hati. Ia pun merenung-renungkan jawabannya.

  Sultan harun tersenyum kecut memandangi kebingungan Abu nawas. 
Tiba-tiba Abu nawas mendapatkan akal. Segera ia menjilati seluruh bagian dari ayam panggang itu, mulai dari kepala sampai ke “belakang”.

Setelah menjilati seluruh ayam panggang tersebut, Abu berkata, "Sultan saya siap menerima perlakuan yang sama dari Sultan."

  Seketika itu pula, Sultan terdiam dan tidak mampu berkata apa-apa lagi. Hadirin dan para tamu yang menyaksikan pun geger dan tak kuasa menahan tawa. Mereka tak sanggup membayangkan Sultan akan menjilati tubuh Abu nawas.
.............................

Sekian dulu cerita Abu nawas nya semoga dapat menghibur para pengunjung Kumpulan Cerita Dan Dongeng anak. Kalau cerita ini menarik silahkan di share ya :D.

Dua Ekor Domba

Dua ekor domba berjalan dengan tegapnya dari arah yang berlawanan di sebuah perbukitan yang sangat curam, saat itu secara tidak sengaja, mreka scara brsaman masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah batang pohon yang telah lama jatuh, telah dijadikan sbgagai jembatan untuk menyebrangi jurang trsebut.

Batang pohon yang dijadikan jembatan tersbut sangatlah teramat kecil shingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor musang dengan selamat, apalagi dilalui oleh dua ekor domba. Jembatan pohon yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi gemetaran.

Tetapi kedua domba tersebut tidak merasa gemetaran atau ketakutan. Rasa angkuh dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada domba lainnya.

Saat salah satu domba menginjakkan kakinya ke jembatan itu, domba yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya kedua domba itu bertemu tepat di tengah-tengah jembatan.

Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling menyeruduk dengan tanduk mereka sehingga kedua domba tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.

Pelajaran yang dapat di petik dari cerita ini adalah : Sebaiknya kita membuang jauh- jauh sifat angkuh dan merasa paling benar pada diri kita, karena sifat ini lah yang membuat kita menjadi egois, dan tidak mau mengalah untuk kebaikan. 

Tikus Kampung dan Tikus Kota

Pada suatu hari yang cerah,terlihat seekor Tikus Kota pergi mengunjungi saudara sepupunya yang tinggal di suatu kampung. Walaupun mereka terlihat begitu berbeda, si Tikus kampung menyambut tamunya dengan sangat ramah dan antusias. Ditawarkannya lah makanan yang paling enak yang ada di rumahnya, kacang , keju dan roti, dan Si Tikus Kota boleh mengambil yang mana saja sepuasnya.

Tikus Kota, dengan sedikit angkuh berkata kepada tikus kampung, "Aku tidak bisa mengerti, Sepupu, bagaimana bisa", kamu bisa bertahan hidup dengan makanan yang menjijikan seperti ini, tapi tentu saja kita tidak bisa mengharapkan sesuatu yang lebih baik di kampung. Bukankah begitu?. Mari ikutlah denganku dan aku akan menunjukkan kepadamu apa itu hidup yang sebernarnya. Kalau kamu telah merasakan hidup di kota selama seminggu saja, aku sangat yakin, kamu akan lupa pada kehidupanmu di kampung ini. Bahkan mungkin kamu akan bertanya-tanya bagaimana kamu pernah bisa hidup di kampung. "
Tak lama kemudian, kedua tikus itu berangkat ke kota, dan tiba di tempat tinggal Si Tikus Kota pada tengah malam.
"Kamu pasti lapar, Sepupuku, setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh tadi. Mari kita bersantai diri sedikit," kata Tikus Kota dengan sopan, dan membawa sepupunya (tikus kampung) ke suatu ruang makan yang sangat besar dan mewah. Di sana mereka menemukan sisa-sisa pesta, dan segera dua tikus itu memakan jeli dan kue yang semua sangat enak sekali.
Tiba-tiba mereka mendengar suara menggeram dan menggonggong.
"Apa itu?" tanya Tikus kampung.
"Ah, hanya seekor anjing saja," jawab yang lain.
"Saja ! katamu?!" teriak si Tikus kampung. "Aku tak suka musik jenis ini di acara makan malamku."
Tepat pada saat itu pula pintu terbuka, di datang dua ekor anjing penjaga besar, dan dua tikus itu segera turun dari meja dan berlari cepat untuk menyelamatkan diri.
"Selamat tinggal, Sepupu," kata si Tikus Desa.
"Apa?! Pergi begitu cepat?" tanya yang lain.
"Ya," jawabnya, "Lebih baik kacang dan daging, namun disantap dengan damai daripada kue dan anggur dalam ketakutan."
Tikus kampungpun langsung pulang ke desanya, dan hidup dengan damai tanpa ada gangguan dari apapun.

si pintar ( dongeng dan cerpen )

Pagi yang sangat cerah, terlihat saudagar kaya sedang duduk santai di beranda rumahnya. Sang Saudagar kaya mempunyai satu orang pembantu yang selalu setia melayaninya, namun sayangnya, pembantu itu agak sedikit bodoh dan ceroboh. Hal apapun yang di perintahkan saudaugar kepadanya, tak pernah di laksanakannya dengan baik, sang saudagar hampir teramat kecewa karenanya. Tapi anehnya, saudagar menjuluki pembantu setianya itu dengan julukan “si pintar”.

“Wahai, tuan saudagar, kenapa engkau menjulukiku “si pintar”, tuan tentu tahu sendiri bukan" bahwa aku selalu melakukan hal-hal yang ceroboh dalam mengerjakan tugas yang tuan berikan?” tanya pembantu dengan sangat heran.
Saudagar tersenyum,dan lalu ia menjawab, “Kau tahu “pintar”, julukan yang aku berikan kepadamu itu adalah sebagai do’a yang kupanjatkan kepada Tuhan untukmu.”
“Maksud tuan? Sungguh, aku tak mengerti.”
“Aku selalu berdo’a semoga kau tidak menjadi seseorang yang bodoh dan ceroboh lagi, dan menjadi pembantuku yang setia lagi pintar, maka dari itu, aku menjulukimu “si pintar” karena itu termasuk sebagian dari do’aku.”
“Maaf tuan, tapi, aku masih tak mengerti.”
“Ah, sudahlah. Asal kau tahu aku masih mempercayaimu, dan aku akan memberikan suatu tugas untukmu.” kata sang saudagar.
“Baiklah, tuan, lantas tuan hendak memberikan tugas apa untukku? Aku akan berusaha mengerjakannya dengan baik.”
Saudagar pun memberikan tugas kepada “si pintar”. Dengan perasaan gembira karena sudah dipercaya saudagar dalam mengerjakan tugas yang penting menurutnya. “si pintar” pergi ke desa sebelah. Untuk apa? Ternyata saudagar menyuruhnya menagih hutang kepada warga desa sebelah. Memang, sang saudagar selalu meminjamkan uang ke desa sebelah, tapi, anehnya ia tak pernah meminjamkan uang sepeserpun kepada warga desa tempat tinggalnya sendiri.

Akhirnya, setelah perjalanan yang cukup jauh “si pintar” telah sampai di tempat tujuan: desa sebelah. Ia pun mendatangi beberapa warga dan menagih hutang atas perintah sang saudagar. Kurang dari satu jam, “si pintar” telah berhasil mengumpulkan uang yang telah di pinjamkan sang saudagar kepada para warga. Alangkah senangnya hati “si pintar” karena ia telah mengerjakan tugasnya dengan baik.

Dalam arah perjalanan pulang kembali ke rumah saudagar, “si pintar” teringat akan suatu hal. Selain menyuruhnya untuk menagih hutang para warga, saudagar memberikan tugas lain kepada “si pintar”. Sang saudagar menyuruh untuk membeli sesuatu yang belum pernah saudagar dapatkan di rumah mewahnya.
Apa ya? Makanan sudah ada, barang-barang mewah sudah ada. Lantas, apa yang harus aku beli? pikir “si pintar”. Setelah berpikir agak lama, ia memutuskan untuk kembali lagi ke desa sebelah dan mengembalikan uang yang sudah ia tagih. Apa yang ada di pikirannya? Ah, entahlah, hanya “si pintar” yang tahu.

Dengan tenang, ia pun kembali ke rumah sang saudagar. Ketika saudagar tahu apa yang di lakukan “si pintar” saudagar sangat marah.
“Apa maksud kau melakukan semua itu?” tanya saudagar
“Kelak, tuan akan mengetahuinya.” jawab “si pintar”
Tentu saja, saudagar semakin marah mendengar jawaban si pintar. Saudagar mengulangi lagi pertanyaannya, tapi, tetap saja “si pintar” menjawab “kelak tuan, akan mengetahuinya”.

Haripun berganti bulan…
Desa tempat saudagar tinggal, mengalami bencana. Sampai membuat sang saudagar bangkrut, bukan main sedihnya hati sang saudagar. Akhirnya ia beserta “si pintar” memutuskan untuk pindah ke desa sebelah, dan memulai kehidupan baru di sana. Sang saudagar sangat kaget, karena para warga desa sebelah menyambutnya dengan sangat ramah.
“ “Pintar”, apa yang telah kau lakukan sehingga para warga menyambutku dengan ramah, dan mengapa mereka begitu baik kepadaku?” tanya saudagar.
Ia dan “si pintar” sedang duduk di ruang tamu, di rumah baru saudagar. Para warga saling bergotong royong membuat rumah untuk sang saudagar.
“Aku melakukan apa?” kata “si pintar” balik bertanya.
“Ya, mungkin saja, kau pernah melakukan sesuatu sehingga mereka berbuat baik kepadaku.”
“Oh, ya, aku pernah membeli rasa “cinta” mereka untuk tuan.”
“Maksudmu?”
“Hhmmm, apakah tuan masih ingat, tuan pernah memerintahkanku untuk membeli sesuatu yang belum pernah tuan dapatkan di rumah mewah tuan yang dulu?”
“ Oh ya, ya, aku ingat. Bukankah kau mengembalikan uang yang sudah kau tagih, dan membuatku sangat marah?”
“Iya, tuan. Nah, ketika itu aku sangat kbingungan harus membelikan apa untuk tuan, akhirnya aku mendapat sebuah ide yang suatu saat pasti akan sangat berguna untuk tuan, dan tentunya juga belum pernah tuan medapatkannya, yaitu aku membeli rasa “Cinta” para warga kampung untuk tuan, dengan cara mengembalikan uang pinjaman yang sudah ku tagih.”
“Ide yang sangat bagus. Maaf, aku telah marah kepadamu, tapi, dari mana kamu mendapatkan ide seperti itu?” tanya saudagar seraya berdecak kagum.
“Aku berpikir, tuan sudah banyak memiliki harta, tapi, tuan tak banyak memiliki banyak saudara. Padahal harta itu tak selamanya bisa membantu kita, jika saudara, tentunya mereka akan ada untuk kita ketika kita susah. Dan perlu diketahui, harta itu bukan segalanya. Tapi, rasa “cinta” terhadap sesama yang harus selalu melekat di hati kita.” jelas “si pintar”

Dongeng anak : Pemuda Bersuling Aajaib

Dongeng anakDi kisahkan, pada Jaman dahulu terdapat sebuah kota yang terletak di kaki bukit. Kota itu bernama Kota Hameliyn. Penduduk yang tinggal di kota Hameliyn hidup dengan aman dan damai, tapi sayangnya kesadaran mereka terhadap kebersihan lingkungan sangat memprihatinkan. Mereka suka membuang sampah di sembarang tempat, hingga akhirnya sampah-sampah itu menjadi sarang tikus. Seiring berjalanya waktu,semakin lama jumlah tikus terus bertambah dan kota pun dipenuhi oleh kawanan tikus.

Para tikus tersebut mulai terlihat berkeliaran di mana-mana. Mereka bergerak bebas di mana saja tanpa sedikitpun merasa takut, apabila melihat manusia. Untuk mengatasinya, sebagian penduduk kota mencoba untuk memelihara kucing. Selain itu, ada pula yang memasang berbagai perangkap tikus untuk membunuh atau membinasakan para tikus. Namun, semua usaha yang telah dilakukan seakan sia-sia, dan tidak pernah membuahkan hasil. Jumlah tikus malah semakin lama semakin bertambah banyak. Penduduk menjadi kesal dan kehabisan akal untuk melenyapkan tikus-tikus tersebut.

Musibah yang menimpa Kota Hameliyn rupanya telah tersebar luas hingga ke kota-kota lain di sekitarnya. Dari salah satu kota tersebut ada seorang pemuda yang datang ke Kota Hameliyn untuk menawarkan diri mengusir semua tikus yang berkeliaran. Sebagai imbalannya, sang pemuda meminta upah sebesar dua keping emas kepada setiap orang yang ada di Hameliyn. Warga masyarakat Hamelyn segera mendiskusikan  penawaran sang pemuda. Dan, setelah berdiskusi panjang-lebar, akhirnya mereka setuju dan sepakat untuk membayar,meskipun harga yang ditawarkan pemuda sangat mahal menurut mereka.

Setelah kesepakatan tercapai, sang pemuda lalu pergi ke tengah lapangan. Ia kemudian mengeluarkan sebuah suling dan mulai meniupnya. Suara yang keluar dari suling itu sangat merdu dan melenakan siapa saja yang mendengarnya (manusia maupun binatang). Para tikus yang mendengarnya seakan terhipnotis dan mulai keluar dari persembunyian mereka untuk berkumpul di sekeliling sang pemuda. Ia lalu berjalan perlahan sambil tetap meniup suling menuju ke sebuah sungai yang letaknya di pinggir Kota Hamelyn. Setelah sampai, sang pemuda langsung menceburkan diri ke tengah sungai. Hal ini diikuti pula oleh kawanan tikus. Ternyata para tikus tersebut tidak dapat berenang, sehingga seluruhnya tenggelam.

Saat kota telah terbebas dari gangguan tikus, sang pemuda kemudian menagih bayaran kepada para penduduk. Namun ternyata para penduduk menolak untuk membayar sang pemuda. Mereka menganggap bahwa kerja sang pemuda yang hanya meniup suling tidaklah sesuai dengan upah yang dimintanya. Sang pemuda menjadi marah. Ia lalu meniup sulingnya lagi dengan nada yang berbeda. Irama yang keluar dari suling itu ternyata sangat memikat hati anak dan segera mengikuti si pemuda pergi keluar dari Kota Hameliyn. Sedangkan bagi orang dewasa yang mendengarnya, seakan terlena dan tidak menyadari keadaan di sekitarnya.

Ketika sang pemuda telah berada di batas kota, barulah penduduk Hameliyn tersadar kalau anak-anak mereka juga dibawa serta. Mereka lalu berlari menyusul sang pemuda sampai ke perbatasan Kota Hameliyn. Saat bertemu sang pemuda, mereka lalu membujuknya dengan janji akan memberikan sekantong keping emas asal mau mengembalikan anak-anak mereka.

Namun, bujuk rayu penduduk Hameliyn tidak dihiraukan oleh Sang Pemuda. Sambil terus memainkan suling Pemuda itu membawa anak-anak menuju sebuah gua yang terletak agak jauh dari batas Kota Hameliyn. Dan, setelah seluruh anak masuk ke dalam goa itu bersama Sang Pemuda, secara tiba-tiba gua tersebut hilang dari pandangan. Para penduduk yang melihat langsung kejadian itu hanya bisa menyesal. Mereka menyesal karena telah berbuat ingkar pada sang pemuda yang akhirnya harus ditebus dengan menghilangnya anak-anak mereka.

Cerita anak : Keledai yang cerdik

Cerita anak- Pada suatu pagi,terlihat seekor keledai yang hendak pergi merumput ke sebuah padang rumput yang luas.
Sesampainya di padang rumput, si keledai memakan rumput dengan lahapnya, karena rumput di situ sungguh segar. Lagi pula tidak ada hewan lain di di situ,jadi si keledai dapat memakan rumput itu sepuasnya.
'' Oh, beruntungnya aku hari ini!'',kata keledai.
cerita anak keledai yang cerdikSetelah kenyang, keledai memandang sekeliling, tiba-tiba ia melihat seekor serigala yang kelaparan sedang menuju ke arah nya.
Keledai pun mendadak panik, dan berkata "Apakah yang harus aku lakukan sekarang? Kalau aku lari, tentu serigala itu berhasil mengejar aku, "pikir keledai yang mulai ketakutan itu.Tiba-tiba keledai mendapat ide. Keledai memberanikan diri. Ia berpura-pura berjalan dengan santai ke arah serigala. 
"Apakah yang terjadi? Mengapa kamu tidak lari saat melihat aku?'' tanya serigala yang keheranan.Tiada gunanya aku lari karena kamu tetap akan menburu dan menangkap aku.akhirnya aku akan jadi makanan kamu juga.'' Kata keledai dengan berani. 
'' Betul juga apa yang kamu katakan. Kalau kamu lewatkan hari ini, esok atau lusa kamu akan jadi mangsa aku juga,'' kata serigala.'' Tapi tidak menyenangkan kalau aku bisa menangkapmu dengan mudah . Akan lebih menyenangkan kalau kita main kejar-kejar.Kalau aku Berhasil menangkapmu, aku akan memakan kamu .'' 
'' Baiklah, aku setuju dengan saranmu,'' Kata keledai,'' tapi sebelum kita main kejar-kejaran, bolehkah aku meminta pertolonganmu.Dengan mencabut serpihan duri di dalam kuku kaki belakang aku ini.'' 
'' Ya, tentu saja aku akan membantumu untuk mencabut duri itu!'' Kata serigala.
Keledai pun menghulurkan kaki belakangnya ke arah serigala.Ketika serigala mencoba memegang kakinya dan menunduk untuk mencabut duri tersebut, keledai pun menendang muka serigala sekuat tenaga.
 Srigala pun terpental,dan berteriak "Arhaaaaahhhhhhh!'' serigala menjerit kuat karena kesakitan.
Rupanya tendangan keledai itu sangat kuat, serigala mengalami cedera yang parah.Hidungnya berdarah dan beberapa batang giginya patah. Akhirnya srigala pun pergi,dengan menahan kesakitan yang amat sangat.'' Lain kali ku pasti akan menangkapmu dan memakanmu keledai!'' jerit serigala dengan sangat marah. 

Petualangan sinbad di lembah ular

Beberapa bulan di bashrah.ia menjadi jenuh. Setelah bosan tinggal di rumah yang mewah, sinbad kembali berlayar untuk mengadakan petualangan dan perdagangan.
Kali ini cuaca bagus dan kapal menjelajah dari laut ke laut dan dari pulau ke pulau, serta dimanapun simbad mendarat ia selau bertemu dengan para pedagang, para pejabat tinggi,dan para pedagang dan pembeli, dan sinbad pun menjual, membeli, dan tukar menukar barang.
Petualangan sin bad di lembah ularSinbad melanjutkan perjalanan dengan cara begini hingga suatu ketika sampai di sebuah pulau indah yang di tumbuhi banyak pepohonan, dengan limpahan buah-buahan masak, bunga-bunga yang wangi, burung-burung yang berkicau, dan sungai-sungai yang sangat jernih, tapi tidak ada satupun penduduk yang tinggal di sana. Kapten kapal melabuhkan kapal nya di pulau itu, dan para pedagang dan penumpang penumpang lainnya mendarat di sana, untuk menghibur diri mereka dengan melihat pemandangan pohon-pohon dan burung-burung.
Sinbad mendarat bersama yang lain dan duduk di dekat sebuah mata air yang jernih diantara pepohonan. Sinbad membawa makanan, dan duduk disana sambil memakan buah buahan yang lezat.  Angin berhembus sepoi-sepoi terasa sejuk, sungguh menyenangkan. Maka sinbad pun tidur-tiduran dan beristirahat hingga tanpa terasa tiupan angin yang lembut dan keharuman bunga bunga mengantarkannya ke dalam tidur yang pulas.
Ketika sinbad terbangun,ia tidak menemukan satu orang pun di sana. Kapal telah berlayar dengan seluruh penumpangnya,tak satu pedagang atau awak kapal pun yang melihatnya.
Sinbad mencari ke kanan dan ke kiri, tapi tidak menemukan siapa siapa kecuali dirinya sendiri. Sinbad merasa amat sedih dan marah,dan kemarahannya rasanya akan meledak karena rasa cemas, sedih, dan lelah, sebab dia benar benar sendirian di pulau itu tanpa makanan dan minuman.
Sinbad menyesal telah meninggalkan kotanya yaitu kota Baghdad,untuk melakukan perjalanan laut ini. Akhirnya, sinbad bangkit dan mulai berjalan jalan di pulau itu, karena ia tidak bisa duduk diam di suatu tempat. Lalu dia memanjat sebatang pohon tinggi dan melihat ke kanan dan kekiri tapi tidak menyaksikan apapun kecuali pepohonan dan pasir yang ada di pantai.
Lalu dia mencoba mengamati dengan seksama dan melihat suatu benda putih yang besar. Sinbad turun dari pohon dan berjalan ke arah benda itu, hingga ia sampai ketempat itu dan mendapati bahwa bentuk benda itu adalah sebuah kubah putih yang sangat besar dengan ketinggian dan lingkar keliling yang luar biasa.
Sinbad mendekat dan berjalan mengelilinginya tapi tidak menemukan pintu, dan karena benda itu sangat licin, sinbad tidak dapat memanjatnya. Sinbad menandai tempat dimana dia berdiri dan berkeliling mengitari kubah tersebut untuk mengukur lingkar kelilingnya dan mendapati ukurannya ada lima puluh langkah.
Sinbad berdiri, sambil memikirkan cara untuk masuk, karena siang hari sudah hampir berlalu dan matahari sudah hampir terbenam. Tiba-tiba,matahari menghilang,dan suasana menjadi gelap. Maka sinbad mengira bahwa awan sedang menutupi matahari,tapi karena saat itu musim panas,sinbad merasa heran juga. Sinbad mengangkat kepalanya dan memperhatikan benda itu dan melihat bahwa itu seekor burung besar,dengan tubuh sangat besar dan kedua sayapnya terentang,sedang terbang di langit dan menutupi cahaya matahari yang menyinari pulau itu. Keheranan sinbad semakin bertambah,dan dia ingat sebuah cerita yang pernah di dengar dari para wisatawan dan pengelana bahwa di pulau-pulau tertentu ada seekor burung yang sangat besar,yang dinamakan Rukh,yang memberi makan anak-anaknya dengan seekor gajah,dan dia menjadi yakin bahwa kubah yang dilihat tadi adalah salah satu telur burung Rukh.
Sementara sinbad masih terpesona,burung itu hinggap di atas telur dan mengeraminya dengan sayapnya dan,sambil meluruskan kakinya ke belakang di atas tanah, ia pun tertidur.
Sinbad melepas ikatan sorbannya, memilinnya dengan tali dan,sambil melilit pinggangnya dengan sorbanya itu,mengikatkannya erat-erat ke kaki burung,sambil berkata pada dirinya sendiri,"Barangkali burung ini akan membawaku ke sebuah pulau dimana terdapat kota-kota dan manusia. Itu akan lebih baik daripada tinggal di pulau ini".
Sinbad melewatkan malam itu tanpa tidur,karena khawatir bahwa burung itu akan terbang bersamanya sementara dia tidak menyadarinya.
Ketika fajar menyinsing dan hari mulai terang, burung itu bangkit dari telurnya,menyuarakan teriakan keras,dan terbang dengan membawa sinbad ke langit. Burung itu terbang semakin lama semakin tinggi hingga sinbad mengira ia telah mencapai puncak langit. Lalu burung itu mulai turun secara perlahan,sampai akhirnya dia hinggap di atas tanah,beristirahat di tempat tinggi. Begitu mencapai tanah, sinbad bergegas melepaskan ikatan tubuhnya,sementara tubuhnya masih gemetar ketakutan,meskipun burung itu tidak menyadari kehadiranya dan tidak melihatnya.
Lalu burung itu berjalan menjauh. Tampak nya burung itu memungut sesuatu yang mengeliat dengan cakar nya dari tanah dan terbang tinggi ke langit. Ketika sindbad memperhatikannya dengan saksama,dia menyadari bahwa burung itu telah membawa seekor ular yang sangat besar, yang di bawa burung itu terbang ke laut.
Lalu sinbad berjalan mengitari tempat-tempat itu dan mendapati dirinya berada di sebuah puncak di atas hamparan lembah yang luas dan dalam sebuah kaki gunung yang besar dan tinggi, begitu tingginya sehingga tak seorangpun mampu melihat puncaknya atau mendaki nya, dan dia menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang telah dilakukannya,dengan berkata, "Mestinya aku masih tinggal di pulau itu,yang lebih baik daripada tempat terpencil ini, karena di sana paling tidak dia masih dapat memakan buah-buahan dan minum dari air sungai nya, sedangkan di tempat ini tidak ada pepohonan atau buah-buahan serta sungai."
lalu dia bangkit dan,dengan mengumpulkan kekuatanya,berjalan di lembah itu dan menyadari bahwa tanahnya terbuat dari intan dan berlian, tetapi lembah itu penuh dengan naga dan ular, yang besarnya sama dengan pohon palem,benar-benar sangat besar sehingga ia dapat menelan seekor gajah.
Ular-ular itu keluar pada malam hari dan bersembunyi pada siang hari,karena khawatir burung Rukh akan membawanya pergi dan memangsa nya. Sindbad berdiri di sana. Ketika hari semakin sore,dia berjalan di lembah itu dan mulai mencari tempat untuk bermalam. Karena takut akan ular-ular itu, dia lupa untuk makan dan minum, dan hanya memikirkan usaha untuk menyelamatkan nyawanya.
Tidak lama kemudian dia melihat sebuah gua di dekat situ. Gua itu mempunyai jalan masuk yang sempit, dan ketika masuk dia melihat sebuah batu besar terletak di pintu masuknya. Sindbad mendorong batu itu dan menutup jalan masuknya dari dalam. Tapi ketika dia memperhatikan di dalam, dia melihat seekor ular besar yang sedang mengerami telur-telurnya. Rambut sindbad berdiri saking terkejut,dan dia mengangkat kepala, menyerahkan diri pada takdir dan kehendak Illahi.
Sindbad melewatkan malam tanpa tidur, dan begitu fajar datang, dia memindahkan batu yang digunakan untuk menutup pintu masuk gua dan pergi keluar, seperti orang yang sedang mabuk, dengan kepala pusing akibat kelaparan yang amat sangat,kurang tidur,dn ketakutan.
Sindbad berjalan-jalan di lembah itu dalam keadaan begini, tiba-tiba ada seekor domba besar yang telah disemblih jatuh di hadapanya,tapi ketika dia melihat ke sekitar,dia tidak melihat siapa-siapa di sekitar tempat itu, dia merasa heran, dan dia ingat sebuah cerita dari para pedagang, wisatawan, dan pengelana bahwa pegunungan intan itu begitu berbahaya sehingga tak sorang pun dapat memasukinya, tapi para pedagang intan mempunyai sarana untuk sampai ke sana. Mereka mengambil seekor domba, lalu menyemblih, dan memotong-motong daginganya, dan melamparkanya dari puncak gunung ke lembah di bawahnya. Ketika daging itu jatuh, dalam keadaan masih segar, intan-intan itu akan melekat ke daging domba itu. Lalu mereka meninggalkanya di sana hingga tengah hari, ketika burung-burung elang dan burung hering  menukik dan menyambarnya dengan cakar-cakar mereka,dan terbang denganya ke puncak gunung. Selanjutnya para pedagang bergegas mendatangi mereka, berteriak-teriak pada mereka, dan menakut-nakuti mereka agar meninggalkan daging itu. Lalu para pedagang mendatangi daging itu,mengambil intan-intan yang melekat padanya, dan membawanya kembali ke negeri mereka. Tak seorang pun dapat memperoleh intan kecuali dengan cara ini.
Ketika sindbad melihat domba mati itu dan ingat pada cerita tersebut, dia mendekati bangkai itu dan mulai mengambil banyak sekali intan dan menyimpanya ke dalam saku-saku dan lipatan-lipatan bajunya, dan ikat pinggang, dan serta sorbanya.
Ketika dia sibuk melakukan hal itu, sebuah bangkai lain jatuh di hadapannya. Sindbad mengikatkan  dirinya padanya dengan sorban, berbaring telentang,menempatkanya di atas dadanya dan memegangnya erat-erat. Jadi bangkai itu di atas tanah. Tiba-tiba seekor elang menukik ke arahnya, menyambarnya dengan cakar-cakarnya,dan terbang tinggi ke udara denganya dan dengan sindbad yang bergantung padanya. Elang itu terus membumbung ke atas hingga ia mencapai puncak gunung dan,ketika hinggap di sana, dan hendak mencucuk daging itu, tiba-tiba terdengar suara teriakan keras dan suara bising kayu yang di pukul-pukul  dari belakang elang itu, si elang menjadi ketakutan dan terbang menjauh/
Sinbad melepasakna ikatan diri dari bangkai,dengan pakain ternoda oleh darah,da berdiri di sampingnya. Tiba-tiba orang yang berteriak pada elang tadi mendekati bangkai dan melihat sindbad berdiri di sana, tapi dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, sebab di sangat ketakutan melihat sindbad.
lalu dia mendekati bangkai, dan ketika dia membalikkannya dan tidak menemukan apa-apa padanya, dia menyuarakan teriakan keras dan berkata,"Sungguh mengecewakan! malang benar! Bagaimana ini bisa terjadi?"
Sindbad pergi mendatangi orang itu. Orang itu bertanya,"Siapakah engkau,dan apa yang membawamu ke tempat ini?"
Sindbad menjawab,"Jangan takut, karena aku seorang manusia baik-baik. Jangan khawatir,sebab kau akan menerima dariku sesuatu yang akan menyenangkanmu. Aku menyimpan sejumlah besar intan, yang semuanya lebih baik daripada yang pernah kau dapatkan, dan aku akan memberikan dalam jumlah yang banyak.
Ketika orang itu mendengar ini, dia berterima kasih pada sindbad dan mereka mulai bercakap-cakap. Para pedagang lain,yang masing-masing telah melemparkan seekor domba mati, mendengar sindbad bercakap-cakap dengan kawan mereka,mereka mendatangi sindbad.
Mereka memberi hormat pada sindbad dan mengajak sindbad bergabung bersama mereka. Sindbad ceritakan kepada mereka seluruh pengalamanya. Lalu sindbad berikan kepada pedagang,yang dombanya diikat pada tubuhnya, sebagian besar dari intan-intan itu, dan hal itu membuanya senang, dan dia berterimakasih pada sindbad, dan para pedagang itu berkata,"Demi tuhan, kau telah di beri kehidupan baru, sebab tak seorangpun datang ke tempat ini berhasil lolos dari jurang itu, tapi terpujilah Tuhan yang telah menyelamatkanmu."
Mereka melewatkan malam di tempat yang nyaman dan aman, dan sindbad bermalam bersama mereka, merasa sangat gembira karena berhasil lolos dari lembah ular dan tiba di tempat yang berpenghuni.
Ketika pagi tiba, mereka bangun dan berjalan di sepanjang punggung gunung yang tinggi itu, melihat banyak ular pada lembah di bawahnya, dan mereka terus berjalan hingga tiba di sebuah pulau yang besar dan menyenangkan dengan hutan pohon-pohon kamper, yang masing-masing dapat memberikan perlindungan pada seratus orang. Ketika seseorang ingin mendapatkan kamper, dia membuat sebuah lubang di bagian atas pohon dengan batang pelubang dan menangkap apa yang jatuh darinya. Kmaper cair yang merupakan getah pohon itu, mengalir dan selanjutnya mengeras, seperti permen karet. Setelah itu, pohon akan mengering dan menjadi kayu bakar.
Para pedagang bertukar barang dan persediaan dengan sindbad dan membayarnya untuk beberapa intan yang di bawa di saku-saku sindbad dari lembah ular
Sindbad membawa barang-barangnya, dan dia pergi bersama mereka, dari kota ke kota dan dari lembah ke lembah, berjual-beli dan menikmati pemandangan negeri-negeri asing dan apa yang telah di ciptakn Tuhan hingga sindbad sampai di Bashrah, di mana dia tinggal selama beberapa hari, lalu menuju baghdad.
Ketika dia sampai di kampungnya dan memasuki rumahnya,dengan sejumlah besar intan dan banyak sekali barang dan perbekalan, dia bertemu dengan keluargganya dan saudara-saudara yang lain dan memberi sedekah dan membagikan hadiah-hadih kepada seluruh kerabat dan teman. 

Cerita anak : Akibat Kesombongan Rajawali

Di kisah kan,pada suatu hari terlihat seekor burung rajawali yang sangat gagah. Burung rajawali itu tinggal di sebuah gunung yang tinggi. Dia adalah raja dari segala burung di gunung itu. Suatu hari seorang pemburu mencoba untuk menangkap si rajawali,dengan cara memanahnya. Tetapi upaya  pemburu itu selalu gagal,karena panah si pemburu pada saat itu hanyalah bilah kayu runcing,yang apabila di tembakkan pasti akan meleset jauh dari sasaran.
dongeng anak : akibat kesombongan rajawaliMelihat upaya sang pemburu yang selalu gagal,si rajawali tertawa terpingkal-pingkal,sambil mengejek sang pemburu. Rajawali juga sengaja melepaskan satu helai bulunya agar sang pemburu semakin marah dan panas. Bulu yang dijatuhkan rajawali itu,jatuh tepat di hadapan sang pemburu,pemburu pun mengambil bulu itu dan membawanya pulang.
Besoknya pemburu itu datang lagi. Kali ini sang pemburu meletakkan bulu rajawali,yang dia dapatkan kemarin di belakang anak panah, maksud si pemburu menaruh bulu itu di anak panahnya,tidak lain hanyalah sekedar sebagai hiasan saja. Tetapi ternyata dampak yang di timbulkan sangat luar biasa. Panah itu tidak lagi goyang karena angin. Panah itu melesat lurus ke arah rajawali. Dan Rajawali itu terpanah tepat di dadanya,yang akhirnya membuat rajawali itu mati.

Pelajaran berharga dari kisah ini:
Jangan pernah meremehkan sesuatu hal yang kecil sekalipun,karena siapa tau hal kecil yang selalu kita remehkan bisa berakibat celaka bagi kita.
Seperti yang di ceritakan dari kisah diatas Kesalahan yang dilakukan Rajawali itu adalah meremehkan sehelai bulu, dia menganggapnya main-main, ternyata bulu itulah yang menyebabkan kematiannya.

Pengorbanan anak kecil

Kisah ini terjadi di Palestina,pada waktu perang salib antara pasukan salib dan kaum muslimin. Pasukan salib yang berasal dari berbagai penjuru Eropa datang ke Palestina, memerangi kaum muslimin di sana.
Kisah pengorbanan anak kecil
Di Palestina ada sebuah keluarga miskin terdiri dari se orang ibu dan anaknya. Ibunya berkata pada anaknya,"Pasukan salib menguasai tanah air kita kita dan merampas semua kekayaan kita. Kita tidak memiliki apa-apa lagi kecuali se ekor kambing. Anakku,ibu minta kau mau merawatnya dengan baik. Karena itulah harta kita satu-satunya!"
Setelah mendengar perkataan ibunya, si anak langsung membawa kambing nya ke tempat penggembalaan yang subur. Dan membiarkan kambing itu memakan rumput-rumput hijau yang subur dan segar. Ketika kambing nya asyik makan, ia duduk di bawah rindang nya pohon sambil mengawasinya. Anak itu berkata pada dirinya sendiri, " Susu yang akan keluar dari kambing ini adalah satu satunya sumber makan bagiku dan ibuku. Sebagian susu ini akan aku jual ke pasar dan sebagainya lagi untuk di minum. Maka aku harus megembalakannya dengan sungguh sungguh!".
Ketika dia sedang asyik berfikir dan melamun, tiba-tiba ia mendengar suara derap kaki kuda. Ia melihat ke ke arah datangnya suara kaki kuda itu. Dan ternyata di kejauhan debu mengepul dan dia melihat ada rombongan pasukan datang. Segera ia lari ke arah kambing kesayangannya dan membawanya bersembunyi ke arah semak-semak belukar yang rimbun.  Anak itu,dari balik semak melihat pertempuran yang sangat sengit. Sekelompok pasukan salib mengejar-ngejar pasukan muslimin. Anak itu terus menunggu sampai pasukan itu menjauh. Lalu ia menuntun kambing nya menuju rumah untuk melihat keadaan ibunya.
Saat ia sudah dekat dengan rumahnya,ia melihat seorang tentara muslim sedang memapah tema nya yang sakit. Tentara itu meminta seteguk air untuk di minum ke pada si anak. Karena merasa iba si anak langsung masuk ke rumahnya,untuk mengambil air minum.Dan ternyata anak itu tidak menemukan air di rumahnya kecuali sedikit dan tidak cukup untuk di minum. Anak itu berfikir cepat. Ia kembali ke rumahnya mengambil mangkuk. Lalu memerah susu kambing nya dan memberikan mangkuk berisi susu itu pada ke dua tentara. Ketika merasa masih kurang ia kembali memerah susu kambing nya sampai ke duanya cukup minum. Kedua tentara itu mengucapkan terimakasih kepadanya. Tentara yang terluka berkata kepadanya dengan terbata-bata,
"Allah memberkatimu, anakku...kau telah menyelamatkan nyawaku!".
Keduanya lalu pamit. Sang anak masuk ke dalam rumahnya. Sang ibu marah melihat apa yang dilakukan anaknya, "apa yang kau lakukan anakku ? Kau telah memerah semua isi susu kambing kita dan kau berikan kepada dua tentara itu. Dan tidak kau sisakan untuk kita sama sekali!"
Sang anak berkata dengan halus pada ibunya,"Ibu,kita sabar sebentar. Tak lama lagi susu kambing itu akan terisi kembali ibu,aku tidak sanggup membiarkan tentara terluka itu mati kehausan!".Mendengar perkataan anaknya itu,si Ibu hanya bisa diam.
Bulan berganti bulan. Kaum muslimin di bawah pimpinan Sultan Shalahuddin Al- Ayyubi akhirnya memenangkan peperangan. Tatkala anak itu sedang bermain di depan rumahnya ia melihat ada dua orang laki-laki berjalan ke arah nya. Keduanya mengiring kambing yang cukup banyak jumlahnya.
Salah seorang dari keduanya berkata," Anak yang saleh,ini kambing jumlahnya 40 ekor. Semunya di hadiahkan untukmu dari komandan kami. Kau telah berjasa menyelamatkan nyawanya!"
"tetapi aku tidak melakukan hal yang pantas untuk mendapatkan hadiah sebanyak ini Tuan."sahut si anak.
"Bahkan kau telah berjasa besar sekali. Kau telah menyelamatkan nyawa komandan pasukan kepercayaan sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Secara tidak langsung kau telah ikut andil dalam kemenangan kaum muslimin."
Dua tentara itu menyalami anak itu dengan hangat lalu berpamitan. Ketika kedua tentara itu melangkah pergi sang ibu keluar dari rumah. Ia langsung memeluk anaknya dengan kasih sayang seraya berkata,"Ibu telah mendengar semua percakapan kalian anakku. Segala puji bagi Allah yang telah mengganti harta kita yang hilang!"
"Amal kebaikan tidak pernah akan hilang, Ibu."jawab sang anak lirih.

Hikmah dari kisah ini : Jangan pernah ragu untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan,sesungguhnya Allah akan membalas amal kebaikan kita.

Mukjizat baginda Nabi Muhamad SAW

mukjizat nabi Muhamad Saw
Ilustrasi
Cerita islami-Dua orang pemuka kafir Quraisy berkumpul di samping Ka'bah.tepatnya di bawah mi'zab  Ka'bah.dua orang itu bernama shafwan bin umyyah dan umair bin wahab.
Dengan sangat hati-hati shafwan berkata"apa pendapatmu wahai umair, Muhamad telah membunuh ayah,paman dan saudara-saudara kita di perang badar.bagaimana pendapatmu kalau kau pergi ke kota madinah dan membunuh dia?".

"tapi kalau ada apa-apa denganku bagaimana dengan keluargaku?"jawab umair.
"tenang.demi latta dan uzza,akulah yang akan menjaga anak dan keluargamu.makan dan semua kebutuhan mereka akan menjadi tanggunganku. Binasa mereka adalah binasaku.darah mereka adalah darahku.hidup mereka adalah hidupku dan juga mati mereka adalah matiku".sumpah shafwan bin umyyah.
"baiklah aku akan membunuhnya.besok aku akan berangkat ke madinah.dan rencana kita ini biarlah hanya kita berdua yang tau."kata umair dengan yakin.
Akhirnya keduanya sepakat.umair akan berangkat ke madinah untuk membunuh nabi Muhamad Saw.dan keselamatan keluarga umair di tanggung shafwan bin umyyah.
Umair langsung pulang ke rumahnya untuk bersiap-siap.ia mengolesi pedangnya dengan racun yang sangat mematikan hingga pedang yang awalnya putih mengkilat itu berubah warna agak kebiruan.lalu ia berangkat ke madinah untuk melampiaskan dendamnya yang sangat membara.ia ingin segera menemui nabi Muhamad Saw.dan menghujamkan pedangnya itu ke tubuh beliau.sama sekali tidak terbesit dalam pikirkannya bahwa Allah Swt bersama hamba-Nya yang bertaqwa.ia tidak tahu bahwa pertolongan Allah lebih kuat dari perisai dan benteng baja.
Pada saat keduanya sepakat dengan rencana jahat itu, Allah Swt mewahyukan kepada nabi Muhamad Saw.tentang apa yang telah mereka rencanakan di bawah mi'zab Ka'bah itu.rupanya shafwan dan umair tidak menyadari bahwa yang mereka musuhi itu adalah utusan Allah Swt.
Setelah menjalani perjalanan yang cukup jauh,akhirnya umair tiba di madinah.matanya benar-benar mencari sosok Muhamad Saw.ia ingin segera menggunakan pedangnya yang tajam dan beracun itu untuk menikam dan menggorok tubuh beliau.
Umair sampai di masjid ,namun sosoknya tertangkap oleh ketajaman umar bin khatab r.a.yang memiliki firasat tinggi.cahaya keimanan Umar Bin Khatab ra.memancarkan ilham dalam hatinya bahwa ada yang tidak beres pada keberadaan umair bin wahab di jantung kota madinah itu.Maka umar langsung bangkit menghunus pedangnya dan meringkus umair. Umar melucuti pakain dan pedangnya,lalu membawanya ke hadapan Rasulullah Saw.yang saat itu berada di dalam mesjid.
Rasulullah Saw bertanya menyelidik,"hai umair ,ada tujuan apa kamu ke sini..?"
Umair menjawab,"aku datang ke sini untuk menebus tawanan kami yang tertangkap dalam perang badar".
Baginda rasulullah langsung menukas,
"kamu telah berbohong ! Kamu dan shafwan duduk di mi'zab Ka'bah sepuluh hari yang lalu.shafwan berkata begini begini.dan kamu berkata kepadanya begini begini.dan kamu datang untuk membunuhku.dan Allah tidak akan mengizinkan kamu untuk membunuhku."
Alangkah terkejut nya umair mendengar perkataan Rasulullah Saw.Sebab masalah ini hanya dia dan Shafwan saja yang tau.ia segera tersadar bahwa yang ada di hadapannya adalah benar-benar utusan  Allah Swt.
Seketika itu juga umair berkata "Asyhadu an laa ilaaha illallah,wa asyhadu annaka rasuulullah! Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah,dan aku bersaksi bahwa kamu (Muhamad) adalah utusan Allah!".

Anjing Yang Tertipu Dengan Bayanganya

Di suatu pasar yang ramai, terlihatlah pedagang daging yang sibuk dengan dagangan nya,ketika si  pedagang daging sedang asyik melayani pelanggan nya,tiba-tiba datanglah se ekor anjing liar,anjing liar itu melompat menghampiri bangku si penjual daging,lalu menyambar sepotong daging,dan kemudian anjing liar itu segera melarikan diri.
Pedagang itu pun kaget,dan berkata‘’woii..! anjing yang nakal, berani nya kau mencuri daging dagangan ku!’’ pedagang itu berkata dengan marah sambil mengejar anjing liar itu.

Namun anjing liar berlari sangat cepat dan penjual daging tidak sanggup untuk mengejarnya.
Setelah sekian lama berlari,akhirnya anjing tadi sampai di sebuah sungai,dan memutuskan untuk beristirahat sejenak,sambil memulihkan tenaganya yang hampir habis.Setelah puas beristirahat anjing itu,mulai berjalan dengan melalui sebuah jembatan kecil di atas aliran sungai untuk menyeberangi sungai ,saat berjalan di jembatan, anjing tadi menengok ke dalam sungai,alangkah terkejut nya dia saat melihat seekor anjing lain sedang membawa sepotong daging yang lebih besar dari yang dia bawa.

Ia tidak tahu bahwa yang dia lihat itu adalah bayang nya sendiri.‘Aku mesti mendapatkan dagingnya itu,’ pikir anjing liar itu.
Tanpa berfikir panjang,ia pun menggonggong keras  kepada anjing yang dilihatnya di dalam sungai itu.Namun malang baginya,ketika ia mulai membuka mulutnya,daging yang sedang dia bawa dengan mulutnya tadi , terjatuh ke dalam sungai.

‘’Aduhhhh…kenapa bodohnya aku!Aku harusnya bersyukur dengan makanan yang sudah ada.Bersikap tamak dan rakus akan merugikan diri sendiri…’’sesal si anjing liar .Akhirnya anjing liar itu terpaksa pulang dalam keadaan kelaparan tanpa membawa makanan.

Pelajaran yang dapat diambil dari cerita ini.
  • Jauhilah sifat rakus dan tamak, karena sifat itu hanya akan merugikan diri kita sendiri.
  • Selalu bersyukurlah atas nikmat yang telah di berikan sang pencipta kepada kita.

Kisah Kerajaan Bernafas Bau

Kisah kerajaan bermulut bau
ilustrasi
 Pada zaman dahulu kala, di sebuah negri di selatan cina, ada kejadian aneh, raja dan semua rakyatnya malu untuk saling berbicara dan saling berkomunikasi, karena nafas mereka sangat bau.“Apakah wabah yang sedang menyerang negeri kita ini?” tanya raja ke rakyat dan pembesar kerajaan.Tetapi pembesar kerajaan dan rakyat, hanya bisa diam tanpa kata. Mereka takut untuk berbicara karena nafas mereka semua berbau tidak sedap.
 Pada suatu hari, di dalam taman kerajaan, putri raja bersama dayang-dayangnya keluar untuk bermain-main. Mereka semua bermain tanpa mengeluarkan suara sedikit pun,karena mulut mereka semuanya berbau tidak sedap. Tiba-tiba seekor burung murai terbang dan hinggap di sebatang pohon bunga. Burung murai itu bernyanyi dengan merdu nya. Ia seolah-olah sedang ingin berbicara dengan tuan putri.Tetapi Putri raja tetap diam dan tidak menghiraukan kicauan buung murai itu.

Murai itu berkicau lagi dan mematuk-matuk bunga yang ada di dahan pohon tempat ia hinggap.

Akhirnya puteri raja pun pergi mendekat ke pohon bunga itu. Bunga kecil itu diambil dan dimakannya. Selang beberapa hari setelah tuan putri memakan bunga itu, akhirnya bau tidak sedap di mulutnya hilang,bau mulut tuan putri pun mendadak berubah menjadi harum.
Raja pun heran dan bertanya kepada tuan puteri akan rahsia puteri baginda itu. Putri itu pun akhrinya menceritakan kejadian,sa'at dia memakan bunga itu ke baginda raja.Setelah mendengar cerita dari anaknya itu, Baginda raja langsung mencoba memakan bunga kecil itu,dan selang be-berapa hari akhirnya bau mulut raja pun hilang. Sejak itulah, baginda memerintahkan rakyatnya untuk menanam dan memakan bunga kecil itu.Dan sejak itu jugalah penyakit mulut berbau tidak sedap itu hilang. Semua rakyat pun bergembira,dan tidak malu untuk berbicara lagi.Raja juga memerintahkan rakyat menanam bunga itu. Akhirnya bunga itu menjadi hasil negeri. Bunga itu dikenali dengan nama bunga cengkih.

Pesan yang dapat di ambil :
1. Jangan pernah takut mencoba sesuatu hal yang baru.
2. Selalulah mencari hal-hal baru yang berguna.

Kisah inspirasi penyesalan cinta

Suatu ketika ada seorang anak muda,sebut saja namanya Raka, yang begitu sangat mengidamkan sesosok wanita yang selama ini telah mencuri hatinya.Raka  selalu berpikir bagaimana cara mendekati wanita yang jadi incarannya itu, ia bingung harus mulai melakukan niatnya itu dari mana.
”Ahaaaaa .mendingan aku sering beli kaset di toko dia saja, kan bisa sering bertemu” .
Kisah nyata
Ilustrasi
Entah berapa keping kaset yang telah dibelinya.Walaupun kaset yang dibeli asal-asalan dan tidak disukainya, Raka tetap membelinya.
“Ini mas kaset nya”, dengan raut muka manis yang tersenyum ramah wanita itu memberikan kaset yang dibungkus kantong plastik hitam,dengan sangat terbata-bata Raka menjawab, “iy..iy ..ya..mma … makasih yaa mmmba'”.
Setelah itu Raka pun pergi meninggalkan toko kaset itu dan anehnya setiap ia membeli kaset, ia tidak pernah membuka isi kaset itu, ia langsung menaruhnya di dalam kotak khusus yang disimpan rapi di dalam lemari pakaiannya.
Raka terus menerus melakukan rutinnitas yang sama,dan pada akhirnya ketika dia kembali ke toko kaset, dia merasa terkejut karena penjaga kaset telah berubah;
“eits ..bukan berubah karena di operasi plastik loh” he he he…tapi penjaga nya berganti orang.
Raka pun memberanikan diri untuk menanyakan keberadaan wanita yang selama ini di incar nya.
“Maaf, mbak … kalau mbak yang satunya ke mana ya ?”
“Maaf maksud mas, yang jaga toko di sini ?”
“Iya” “Aduh, mas … memangnya mas tidak tahu ya, apa yang sudah terjadi ?”
Pemuda itu hanya menggelengkan kepala.
“Maaf wanita yang mas maksud sudah tidak bekerja di sini lagi, dia telah pergi jauh dan tidak akan pernah kembali, ia sudah damai di sana”
Seketika raka mendadak kaget,dan bertanya kepada si mbak penjaga toko itu,
mmmaksud mmmbak damai di sssana itu apa.?
mbak penjaga toko itu menjawab..,Wanita itu telah di panggil yang maha kuasa mas.
Mendengar jawaban itu raka pun serasa Bagaikan disambar petir di siang bolong, pemuda itu ambruk, lalu ia pun bergegas pergi meninggalkan toko kaset kenangannya.
Sesampainya di rumah, pemuda itu akhirnya memberanikan diri untuk membuka kaset yang terbungkus plastik hitam satu persatu, alangkah kaget nya ia ketika plastik itu dibuka,di dalamnya terdapat lembaran kertas (surat yang diselipkan oleh wanita pujaan nya).

Bungkusan pertama di buka : “Apakah kamu punya waktu ?”
Bungkusan kedua di buka : “Kenapa tidak dibalas ?”
Bungkusan ke tiga sdi buka : “Apakah kamu mau jalan sama aku ?”
Bungkusan ke empat di buka : “Beberapa kali aku selipkan surat tidak pernah kamu respon, ternyata selama ini aku telah salah menyukai dirimu. MUNGKIN DIRIMU BUKAN UNTUKKU”

Dengan sangat terbata-bata pemuda itu menangis sejadi-jadinya, ia menyesal dan menyesali atas semua yang terjadi
“Ya … Tuhan kenapa tidak sejak awal aku membuka plastik hitam ini ?”
The And

Pesan yang dapat dia ambil dai kisah di atas
Janganlah takut menyatakan cinta, katakanlah Isi hatimu se jujur nya, diterima atau pun ditolak itu sudah menjadi konsekuensi dan resiko dari apa yang kita lakukan dan kita harus bisa menerimanya dengan penuh kebesaran hati.


FATHIMAH AZ-ZAHRA RHA DAN GILINGAN GANDUM

Dongeng anak
Ka'bah
Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui
anakandanya Fathimah az-zahra r.a. Didapatinya
anakandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-
padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan
tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW
bertanya pada anakandanya, "apa yang
menyebabkan engkau menangis wahai
Fathimah?, semoga Allah SWT tidak
menyebabkan matamu menangis". Fathimah r.a.
berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-
urusan rumahtanggalah yang menyebabkan
anakanda menangis". Lalu duduklah Rasulullah SAW
di sisi anakandanya. Fathimah r.a. melanjutkan
perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda
meminta 'aliy (suaminya) mencarikan anakanda
seorang jariah untuk menolong anakanda
menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan di rumah". Mendengar perkataan
anakandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW
mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair
dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan
diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya
diucapkannya "Bismillahirrahmanirahiim".
Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya
dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan
syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk
anakandanya dengan tangannya sedangkan
penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya
bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa
sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.
Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut,
"berhentilah berputar dengan izin Allah SWT",
maka penggilingan itu berhenti berputar lalu
penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT
yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat
bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang
fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah Tuhan yang
telah menjadikan baginda dengan kebenaran
sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah baginda
menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq
dan Maghrib pun nescaya hamba gilingkan
semuanya. Sesungguhnya hamba telah
mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat
yang berbunyi : (ertinya)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya para malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak menderhakai Allah terhadap
apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan
mereka mengerjakan apa yang dititahkan".
Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi
batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW
kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu,
"bergembiralah karena engkau adalah salah satu
dari batu mahligai Fathimah az- zahra di dalam
syurga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu
mendengar berita itu kemudian diamlah ia.
Rasulullah SAW bersabda kepada anakandanya, "jika
Allah SWT menghendaki wahai Fathimah,
nescaya penggilingan itu berputar dengan
sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT
menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa
kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa
kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu
beberapa darjat. Ya Fathimah, perempuan mana
yang menggiling tepung untuk suaminya dan
anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan
untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya
suatu kebaikan dan mengangkatnya satu darjat.
Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat
ketika ia menggiling gandum untuk suaminya
maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan
neraka tujuh buah parit. Ya Fathimah, perempuan
mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan
menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian
mereka maka Allah SWT akan mencatatkan
baginya ganjaran pahala orang yang memberi
makan kepada seribu orang yang lapar dan
memberi pakaian kepada seribu orang yang
bertelanjang. Ya Fathimah, perempuan mana
yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya
maka Allah SWT akan menghalanginya dari
meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.
Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua
adalah keridhaan suami terhadap isterinya.
Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah
akan aku doakan kamu. Tidaklah engkau ketahui
wahai Fathimah bahawa ridha suami itu daripada
Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan
Allah SWT?. Ya Fathimah, apabila seseorang
perempuan mengandung janin dalam rahimnya
maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan
Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap
hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya
seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak
melahirkan maka Allah SWT mencatatkan
untuknya pahala orang- orang yang berjihad pada
jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia
melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-
dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya
melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah
ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa
sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya
menjadi sebuah taman dari taman-taman syurga,
dan Allah SWT akan mengurniakannya pahala
seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah
untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.
Perempuan mana yang melayani suaminya dalam
sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta
niat yang benar maka Allah SWT akan
mengampuni dosa- dosanya semua dan Allah
SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian
yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap
helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya
seribu kebaikan dan dikurniakan Allah untuknya
seribu pahala haji dan umrah. Ya Fathimah,
perempuan mana yang tersenyum dihadapan
suaminya maka Allah SWT akan memandangnya
dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah
perempuan mana yang menghamparkan
hamparan atau tempat untuk berbaring atau
menata rumah untuk suaminya dengan baik hati
maka berserulah untuknya penyeru dari langit
(malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah
SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang
telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan
datang". Ya Fathimah, perempuan mana yang
meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya
dan memotongkan kumisnya serta menggunting
kukunya maka Allah SWT akan memberinya
minuman dari sungai-sungai syurga dan Allah
SWT akan meringankan sakaratulmaut-nya, dan
akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman
dari taman-taman syurga seta Allah SWT akan
menyelamatkannya dari api neraka dan
selamatlah ia melintas di atas titian Shirat".

LEGENDA ASAL MULA CANDI PRAMBANAN

Zaman dahulu ada sebuah kerajaan di Pengging. sang raja mempunyai seorang putera bernama Joko Bandung. Joko bandung
adalah seorang pemuda perkasa, seperti halnya sang ayah, ia juga mempunyai berbagai ilmu kesaktian yang tinggi. bahkan konon kesaktiannya lebih tinggi dari ayahnya karena Joko bandung suka berguru kepada para pertapa sakti.

Di Prambanan terdapat sebuah kerajaan, Rajanya bernama Raja Boko. sang raja mempunyai seorang puteri berwajah cantik
bernama Roro Jongrang. Raja Boko bertubuh tingggi besar sehingga sebagian besar orang menganggapnya sebagai keturunan raksasa.

Antara Kerajaan pengging dan Kerajaan prambanan terjadi peperangan. Pada mulanya Raja pengging kalah. tentara Pengging banyakyang mati di medan perang. Mendengar kekalahan pasukan ayahnya
maka Joko Bandung bertekad menyusul pasukan ayahnya. dalam perjalanan, di tengah hutan, Joko Bandung bertemu dan berkelahi dengan seorang raksasa bernama Bandawasa.

Menjelang ajal Bandawasa yang juga berilmu tinggi ini ternyata menyusup ke dalam roh Joko Bandung dan minta namanya digabung dengan pemuda itu sehingga putera Raja Pengging ini bernama Joko Bandung Bandawasa.

Joko bandung maju ke medan perang, selama berhari-hari pertarungan berlangsung, namun pada akhirnya pemuda itu dapat mengalahkan dan membunuh Prabu Boko.

Ketika Joko Bandung memasuki istana kaputren ia melihat Roro Jonggrang yang cantik jelita, Joko Bandung langsung jatuh cinta dan ingin memperisterinya, Namun Roro Jonggrang berusaha mengelak keingginannya karena Roro Jonggrang tahu bahwa pembunuh ayahnya adalaj Joko Bandung.

Namun untuk menolak begitu saja tentu
Roro jonggrang tidak berani, maka Roro
Jonggrang mengajukan syarat, ia mau
diperisteri oleh Joko Bandung asalkan Pemuda
itu bersedia membuatkan seribu candi dan dua
buah sumur yang sangat dalam dalam waktu
satu malam.

Menurut anggapan Roro Jonggrang pasti
Joko Bandung tidak mungkin dapat memenuhi
permintaan tersebut. Diluar dugaan Joko
Bandung menyanggupinya. Joko Bandung
Bandawasa yang sakti itu minta bantuan
makhluk halus. Mereka bekerja keras setelah
matahari terbenam, dan satu persatu candi
yang diminta oleh Roro Jonggrang mendekati
penyelesaian.

Melihat kejadian tersebut, Roro Jonggrang
heran karena bangunan candi yang begitu
banyak sudah hampir selesai. Pada tengah
malam sewaktu makhluk halus melanjutkan
tugas menyelesaikan bangunan candi yang
tinggal sebuah, Roro Jonggrang
membangunkan gadis-gadis desa Prambanan
agar menumbuk padi sambil memukul-
mukulkan alu pada lesungsehingga
kedengaran suara yang riuh. Ayam jantanpun
berkokok bersahut-sahutan. Mendengar suara-
suara tersebut, para makhluk halus segera
menghentikan pekerjaannya. Disangkanya hari telah pagi dan matahari hampir terbit. Permintaan Roro Jonggrang tidak dapat terpenuhi karena masih kurang satu bangunan candi. marahlah Joko Bandung, karena ulah dan tipu muslihat dari Roro Jonggrang.

Waktu itulah Bandung mendekati Jonggrang dan berkata," Jonggrang..kau ini
hanya mencari-cari alasan, kalau tidak mau
jangan mencoba mengelabuhiku, kau ini keras
kepala seperti batu!".

Seketika Roro Jonggrang berubah menjadi
arca batu besar. Demikian pula para dara yang
tinggal di desa Prambanan mendapat kutukan
dari Bandung Bandawasa, tidak laku kawin
sebelum mencapai usia tua.

Candi yang dibuat makhluk halus meskipun
jumlahnya belum mencapai seribu disebut
candi sewu yang berdekatan dengan candi
Roro Jonggrang. Maka candi Prambanan
disebut juga candi Roro Jonggrang.
Back to top