Cerita anak : Akibat Kesombongan Rajawali

Di kisah kan,pada suatu hari terlihat seekor burung rajawali yang sangat gagah. Burung rajawali itu tinggal di sebuah gunung yang tinggi. Dia adalah raja dari segala burung di gunung itu. Suatu hari seorang pemburu mencoba untuk menangkap si rajawali,dengan cara memanahnya. Tetapi upaya  pemburu itu selalu gagal,karena panah si pemburu pada saat itu hanyalah bilah kayu runcing,yang apabila di tembakkan pasti akan meleset jauh dari sasaran.
dongeng anak : akibat kesombongan rajawaliMelihat upaya sang pemburu yang selalu gagal,si rajawali tertawa terpingkal-pingkal,sambil mengejek sang pemburu. Rajawali juga sengaja melepaskan satu helai bulunya agar sang pemburu semakin marah dan panas. Bulu yang dijatuhkan rajawali itu,jatuh tepat di hadapan sang pemburu,pemburu pun mengambil bulu itu dan membawanya pulang.
Besoknya pemburu itu datang lagi. Kali ini sang pemburu meletakkan bulu rajawali,yang dia dapatkan kemarin di belakang anak panah, maksud si pemburu menaruh bulu itu di anak panahnya,tidak lain hanyalah sekedar sebagai hiasan saja. Tetapi ternyata dampak yang di timbulkan sangat luar biasa. Panah itu tidak lagi goyang karena angin. Panah itu melesat lurus ke arah rajawali. Dan Rajawali itu terpanah tepat di dadanya,yang akhirnya membuat rajawali itu mati.

Pelajaran berharga dari kisah ini:
Jangan pernah meremehkan sesuatu hal yang kecil sekalipun,karena siapa tau hal kecil yang selalu kita remehkan bisa berakibat celaka bagi kita.
Seperti yang di ceritakan dari kisah diatas Kesalahan yang dilakukan Rajawali itu adalah meremehkan sehelai bulu, dia menganggapnya main-main, ternyata bulu itulah yang menyebabkan kematiannya.

Pengorbanan anak kecil

Kisah ini terjadi di Palestina,pada waktu perang salib antara pasukan salib dan kaum muslimin. Pasukan salib yang berasal dari berbagai penjuru Eropa datang ke Palestina, memerangi kaum muslimin di sana.
Kisah pengorbanan anak kecil
Di Palestina ada sebuah keluarga miskin terdiri dari se orang ibu dan anaknya. Ibunya berkata pada anaknya,"Pasukan salib menguasai tanah air kita kita dan merampas semua kekayaan kita. Kita tidak memiliki apa-apa lagi kecuali se ekor kambing. Anakku,ibu minta kau mau merawatnya dengan baik. Karena itulah harta kita satu-satunya!"
Setelah mendengar perkataan ibunya, si anak langsung membawa kambing nya ke tempat penggembalaan yang subur. Dan membiarkan kambing itu memakan rumput-rumput hijau yang subur dan segar. Ketika kambing nya asyik makan, ia duduk di bawah rindang nya pohon sambil mengawasinya. Anak itu berkata pada dirinya sendiri, " Susu yang akan keluar dari kambing ini adalah satu satunya sumber makan bagiku dan ibuku. Sebagian susu ini akan aku jual ke pasar dan sebagainya lagi untuk di minum. Maka aku harus megembalakannya dengan sungguh sungguh!".
Ketika dia sedang asyik berfikir dan melamun, tiba-tiba ia mendengar suara derap kaki kuda. Ia melihat ke ke arah datangnya suara kaki kuda itu. Dan ternyata di kejauhan debu mengepul dan dia melihat ada rombongan pasukan datang. Segera ia lari ke arah kambing kesayangannya dan membawanya bersembunyi ke arah semak-semak belukar yang rimbun.  Anak itu,dari balik semak melihat pertempuran yang sangat sengit. Sekelompok pasukan salib mengejar-ngejar pasukan muslimin. Anak itu terus menunggu sampai pasukan itu menjauh. Lalu ia menuntun kambing nya menuju rumah untuk melihat keadaan ibunya.
Saat ia sudah dekat dengan rumahnya,ia melihat seorang tentara muslim sedang memapah tema nya yang sakit. Tentara itu meminta seteguk air untuk di minum ke pada si anak. Karena merasa iba si anak langsung masuk ke rumahnya,untuk mengambil air minum.Dan ternyata anak itu tidak menemukan air di rumahnya kecuali sedikit dan tidak cukup untuk di minum. Anak itu berfikir cepat. Ia kembali ke rumahnya mengambil mangkuk. Lalu memerah susu kambing nya dan memberikan mangkuk berisi susu itu pada ke dua tentara. Ketika merasa masih kurang ia kembali memerah susu kambing nya sampai ke duanya cukup minum. Kedua tentara itu mengucapkan terimakasih kepadanya. Tentara yang terluka berkata kepadanya dengan terbata-bata,
"Allah memberkatimu, anakku...kau telah menyelamatkan nyawaku!".
Keduanya lalu pamit. Sang anak masuk ke dalam rumahnya. Sang ibu marah melihat apa yang dilakukan anaknya, "apa yang kau lakukan anakku ? Kau telah memerah semua isi susu kambing kita dan kau berikan kepada dua tentara itu. Dan tidak kau sisakan untuk kita sama sekali!"
Sang anak berkata dengan halus pada ibunya,"Ibu,kita sabar sebentar. Tak lama lagi susu kambing itu akan terisi kembali ibu,aku tidak sanggup membiarkan tentara terluka itu mati kehausan!".Mendengar perkataan anaknya itu,si Ibu hanya bisa diam.
Bulan berganti bulan. Kaum muslimin di bawah pimpinan Sultan Shalahuddin Al- Ayyubi akhirnya memenangkan peperangan. Tatkala anak itu sedang bermain di depan rumahnya ia melihat ada dua orang laki-laki berjalan ke arah nya. Keduanya mengiring kambing yang cukup banyak jumlahnya.
Salah seorang dari keduanya berkata," Anak yang saleh,ini kambing jumlahnya 40 ekor. Semunya di hadiahkan untukmu dari komandan kami. Kau telah berjasa menyelamatkan nyawanya!"
"tetapi aku tidak melakukan hal yang pantas untuk mendapatkan hadiah sebanyak ini Tuan."sahut si anak.
"Bahkan kau telah berjasa besar sekali. Kau telah menyelamatkan nyawa komandan pasukan kepercayaan sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Secara tidak langsung kau telah ikut andil dalam kemenangan kaum muslimin."
Dua tentara itu menyalami anak itu dengan hangat lalu berpamitan. Ketika kedua tentara itu melangkah pergi sang ibu keluar dari rumah. Ia langsung memeluk anaknya dengan kasih sayang seraya berkata,"Ibu telah mendengar semua percakapan kalian anakku. Segala puji bagi Allah yang telah mengganti harta kita yang hilang!"
"Amal kebaikan tidak pernah akan hilang, Ibu."jawab sang anak lirih.

Hikmah dari kisah ini : Jangan pernah ragu untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan,sesungguhnya Allah akan membalas amal kebaikan kita.

Mukjizat baginda Nabi Muhamad SAW

mukjizat nabi Muhamad Saw
Ilustrasi
Cerita islami-Dua orang pemuka kafir Quraisy berkumpul di samping Ka'bah.tepatnya di bawah mi'zab  Ka'bah.dua orang itu bernama shafwan bin umyyah dan umair bin wahab.
Dengan sangat hati-hati shafwan berkata"apa pendapatmu wahai umair, Muhamad telah membunuh ayah,paman dan saudara-saudara kita di perang badar.bagaimana pendapatmu kalau kau pergi ke kota madinah dan membunuh dia?".

"tapi kalau ada apa-apa denganku bagaimana dengan keluargaku?"jawab umair.
"tenang.demi latta dan uzza,akulah yang akan menjaga anak dan keluargamu.makan dan semua kebutuhan mereka akan menjadi tanggunganku. Binasa mereka adalah binasaku.darah mereka adalah darahku.hidup mereka adalah hidupku dan juga mati mereka adalah matiku".sumpah shafwan bin umyyah.
"baiklah aku akan membunuhnya.besok aku akan berangkat ke madinah.dan rencana kita ini biarlah hanya kita berdua yang tau."kata umair dengan yakin.
Akhirnya keduanya sepakat.umair akan berangkat ke madinah untuk membunuh nabi Muhamad Saw.dan keselamatan keluarga umair di tanggung shafwan bin umyyah.
Umair langsung pulang ke rumahnya untuk bersiap-siap.ia mengolesi pedangnya dengan racun yang sangat mematikan hingga pedang yang awalnya putih mengkilat itu berubah warna agak kebiruan.lalu ia berangkat ke madinah untuk melampiaskan dendamnya yang sangat membara.ia ingin segera menemui nabi Muhamad Saw.dan menghujamkan pedangnya itu ke tubuh beliau.sama sekali tidak terbesit dalam pikirkannya bahwa Allah Swt bersama hamba-Nya yang bertaqwa.ia tidak tahu bahwa pertolongan Allah lebih kuat dari perisai dan benteng baja.
Pada saat keduanya sepakat dengan rencana jahat itu, Allah Swt mewahyukan kepada nabi Muhamad Saw.tentang apa yang telah mereka rencanakan di bawah mi'zab Ka'bah itu.rupanya shafwan dan umair tidak menyadari bahwa yang mereka musuhi itu adalah utusan Allah Swt.
Setelah menjalani perjalanan yang cukup jauh,akhirnya umair tiba di madinah.matanya benar-benar mencari sosok Muhamad Saw.ia ingin segera menggunakan pedangnya yang tajam dan beracun itu untuk menikam dan menggorok tubuh beliau.
Umair sampai di masjid ,namun sosoknya tertangkap oleh ketajaman umar bin khatab r.a.yang memiliki firasat tinggi.cahaya keimanan Umar Bin Khatab ra.memancarkan ilham dalam hatinya bahwa ada yang tidak beres pada keberadaan umair bin wahab di jantung kota madinah itu.Maka umar langsung bangkit menghunus pedangnya dan meringkus umair. Umar melucuti pakain dan pedangnya,lalu membawanya ke hadapan Rasulullah Saw.yang saat itu berada di dalam mesjid.
Rasulullah Saw bertanya menyelidik,"hai umair ,ada tujuan apa kamu ke sini..?"
Umair menjawab,"aku datang ke sini untuk menebus tawanan kami yang tertangkap dalam perang badar".
Baginda rasulullah langsung menukas,
"kamu telah berbohong ! Kamu dan shafwan duduk di mi'zab Ka'bah sepuluh hari yang lalu.shafwan berkata begini begini.dan kamu berkata kepadanya begini begini.dan kamu datang untuk membunuhku.dan Allah tidak akan mengizinkan kamu untuk membunuhku."
Alangkah terkejut nya umair mendengar perkataan Rasulullah Saw.Sebab masalah ini hanya dia dan Shafwan saja yang tau.ia segera tersadar bahwa yang ada di hadapannya adalah benar-benar utusan  Allah Swt.
Seketika itu juga umair berkata "Asyhadu an laa ilaaha illallah,wa asyhadu annaka rasuulullah! Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah,dan aku bersaksi bahwa kamu (Muhamad) adalah utusan Allah!".

cerpen: JEMPUT AKU

sudah hampir 20 tahun aku hanya bisa terbujur kaku di tempat tidur ini, menikmati gelapnya malam yang mencekam serta penuh dengan rasa enggan aku"terpaksa" menaruh hidupku di bawah atap gubuk reot ini, tapi inilah hidupku, yang mau tak mau harus kusadari dan ku nikmati senikmat orang meneguk kopi paitdi pagi hari, aku telah letih, aku telah capek hidup seperti ini..
suamiku tlah mendahuluiku memeluk mimpi indahnya di angkasa sana, beranjak dari tempat yang paling patut mungkinuntuk kupikirkan, aku ngga' ngerti, aku tuli, aku tak mampu berdiri, bahkan hanya untuk menopang tubuh kurusku yang sudah senja ini.
entah rasa apa yang aku rasakan, semuanya begitu hampar, semuanya begitu kelam, semua sangat membuatku tersenyum, tersenyum dalam siksa yang mungkin ini hidup yang harus kuterima, hidupku bertopang pada orang yang mengasihaniku, aku tak mengharap, yang aku tau, aku ingin pergi dari dunia ini, mengakhiri semua derita"manisku", dan menyusul suamiku kesinggasana yang maha kuasa.
aku ingat saat merawatnya, menimangnya dalam pelukku, memberikan kasih sayang yang patut dia dapatkan, menceritakankata-kata yang indah untuk membuatnya bahagia, dan selalu kudendangkan nyanyian jawa yang mungkin telah bosan dia dengar tapi dia tetaplah dia seorang bayi mungil yang tak kenal rasa dan prasangka.
aku menemaninya ketika berangkat sekolah, membujuknya ketika ia merajuk, memberinya pengertian ketika dia sedang bingung dengan semua yang ingin dia ketahui, memberinya kasih sayang yang tak pernah kuberikan kepada siapapun selama ini, bahkan kepada diriku sendiri, semua kulakukan hanya untuk nya, demi masa depannya, dan demi sebuah nama yang baik kelak untuk hidup dan masa depannya, karena dia anak tunggalku.
aku menangis di tengah malamku yang indah, diiringi suara jangkrik yang bersahutan menyambut sepinya hatiku menjadi nyanyian syurga yang blom pernah kubayangkan, aku terus saja memikirkan diriku sendiri disini, termenung menunggu pati yang aku harap segera menjemputku.
"nak dimana kamu sekarang?"
tidakkah kau ingat saat kusentuhkeningmu saat kau terbaring ketika kau habis kehujanan pulang sekolah, tak taukah engkau, hatiku gelisah nak, aku ingin mengantikan sakitmu, aku ingin akulah yang menderita itu, senyummu adalah semua semangatku nak, ingatkah kau saat engkau merengek minta uang untuk beli mainan seharga 40 ribu rupiah kepada ibumu ini, aku kebingungan mencarinya, kurelakan menjual perhiasan peningalan ayahmu satu-satunya, hanya untuk garis lengkung di bibirmu".
aku terus bergumam mengingat semua kenangan yang mampu menghiburku menanti kemantian ini, "apakah dia tak ingat ketika aku mengendongnya saat dia merengek "bu.. adi capek jalan kaki", tanganku dengan entengnya menyambut semua rengekannya dengan sabar, apakah dia tak mengingat itu sekarang, 20 tahun memang bukan waktu yang sebentar, batinku terus saja bergejolak memikirkannya.
Perasaanku tak enak ketika kau meninggalkan rumah ini saat berumur25 tahun, hatiku gelisah, gundahku sebagai seorang ibu terus berkecamuk dalam kehidupaku setelah kepergianmu
"Buk.. aku pasti akan datang untuk membawamu serta, aku akan datang untuk menyembuhkan semua deritamu ibu, aku akan datang, percayalah"
kata terahirnya yang ingin sekali kupercaya, kata yang menyakitkanku, dan kata yang sangat kubenci.
kuantar engkau dengan airmataku, melihatmu semakin menjauh hingga mata rentaku takmampu melihat bayanganmu, sekarang aku bertanya padamu,
"dimanakah kau kini nak ?, mana semua perkataanmu, aku tak sedang memintamu untuk menyembuhkan wanita tak berguna ini, aku tak sedang ingin kau berikan harta yang berlimpah, aku juga tak menginginkan semua milikmu yang berharga itu, aku hanya ingin satu,jenguklah aku walau hanya memberiku segalas air putih, itu akan bisa menyembuhkanku, itu akan membuatku menjadi seorangwanita yang mempunyai harapan dan semangat baru,"
"aku hanya ingin kau jenguk, dan menatap tubuhku rentaku yang tingal tulang dan kulit ini" bisikku yang diiringi air mata tak berkesudahan dari pelupuk mataku.
20 tahun lebih aku menderita kanker ini, aku hanya tergolek tak berdaya di tempat tidurku, jangankan untuk mencari anakku yang entah dimana dia berada, untuk bangun bahkan memiringkan tubuhku kesamping saja aku tak sanggup, perutku terlalu besar dan berat, kanker ini telah meguasaiku, menguasai hari "penuh warnaku", dan kankerini pula yang menyebabkanku kehilangan anakku.
anakku pergi 15 tahun yang lalu, mungkin dia telah bosan melihatku, mungkin dia sudah tak sanggup lagi untuk mengurusku, ibu kandungnya dan mungkin dia juga telah bosan hidup bersamaku, anak tungalku tak pernah sekalipun menjengukku, bahkan untuk menanyakan kabarku kepada orang lain.
"tidakkah dia ingat, betapa bingungnya aku saat maghrib telah tiba, dan dia tak kunjung datang, aku mencarinya di tengahhujan nan lebat, mencarinya hingga aku tak kenal waktu, yangternyata dia bersendau gurau bersama temannya, alangkah legahatiku sebagai seorang ibu melihatnya tertawa, semua rasa dahagaku hilang saat melihatnya, lelahku luntur oleh wajahnya.
"tidakkah engkau merasakan itu anakku ?", sekarang biarlah aku yang renta ini menunggu ajalku, diatas tempat tidur ini, kupasrahkan hidupku kepada sang pembuat hidup, biarlah " Amben ini sebagai saksi patiku".
aku hanya mampu tersenyum menyambut malam yang panjang, dan tak pernah berujung, hanya atap-atap langit yang setiap hari mejadi pemandangan indahku, dansetiap hari aku selalu memohon,"jemputlah aku kepangkuanmu Tuhan", hingga malam menyambutku dengan sunyi, senyap, hingga sang mimpi memelukku dengan lelap.
ingin sekali menulis, saat aku baca koran kemaren, betapa tragisnya seorang nenek, yang udah tua renta, mengidap penyakit kanker di perutnya yang amat sangat besar melebihiperut seorang ibu yang mengandung, hal yang membuatku menangis, saat aku membaca "anaknya tak pernah menjenguk barang sekalipun".
dimana perasaan si anak, sampai begitu tega untuk tak melihat wanita tua itu, yang tak lain adalah ibu kandungnya, sungguh keterlaluan, semoga Allah memberikan Ganjaran yang pantas untuk si Anak. ini adalah pelajaran buatku, untuk selalu sayang kepada ayah ibuku, mereka kehidupanku, dan mereka akan selalu ku junjung dalam hatiku :), selalu dan akan terus begitu selama mata ini masih mampu melihatnya, akan kulukis senyum mereka sebisa dan semampuku, meskipun itu tak sebanding dengan apa yang mereka lakukan untukku.

Di salin dari situs jombloku.Com

karya saudari: khusnul khotimah.


Nah adek-adek dan sobat-sobat ku sekalian.Tak sengaja cerpen ini ku temukan ketika googling mencari inspirasi.Melihat makna dan pesan moral yang sangat dalam yang terkandung di dalamnya,maka cerpen ini saya salin dan saya share di blog ini.

Dari kisah di atas,kita bisa membayangkan betapa besar kasih seorang ibu pada anaknya.Tak dapat sebanding dengan luasnya langit ataupun dalamnya samudra,kasih ibu tetap lebih besar.

Semua yang mereka lakukan adalah demi kita,anak-anaknya.
Lalu apa yang dapat kita berikan untuk membalas semua kebaikanya?
Tidak ada..Karena memang tak ada hal di dunia ini yang sebanding dengan semua kebaikanya.

Maka dari itu adek-adek dan sobat-sobat ku tersayang..Jangan pernah mengecewakan ibu kalian.Karena kemuliaan yang di sandangnya..Dan beban berat yang di pikulnya..Allah meletakan syurga di bawah kakinya.

Wahai adik-adik dan sobat ku semua..Berbaktilah pada ibu mu..Bahagiakan dia sebaik yang kalian mampu.Karena tanpa kasih sayangnya..Kalian tak akan hidup di dunia hingga saat ini.. :)

KISAH TIGA MANUSIA SERAKAH

Ini kisah pada zaman dahulu,di daratan bagdad di timur tengah.Negeri
timur tengah sebagian besar adalah padang pasir.
Al-kisah ada tiga orang pengembara yang menempuh perjalanan
menyeberangi padang pasir.Mereka tak sengaja bertemu di
persinggahan,dan memutuskan untuk menempuh perjalanan bersama.
Berhari-hari mereka menempuh padang pasir,perbekalan mereka pun mulai habis.
Tapi..mereka tak terlalu hawatir,karena semua telah mereka perhitungkan.
Sudah enam hari lamanya mereka menempuh perjalanan,dan sebagaimana
perkiraan mereka pada hari ke tuju mereka akan tiba ke kota.

Namu pada malam harinya ada badai yang datang.Jadi mereka mencari
sebuah tempat berlindung,ahirnya mereka menemukan sebuah gua dan
memutuskan untuk tidur disana.
Dalam gelapnya gua yang hangat mereka segera tertidur dengan
pulas,sedang di luar badai terus berhembus dengan kencang tanpa henti.

Ketika pagi tiba,mereka pun terbangung.Udara di luar terasa masih
segar karena pagi,dan langit pun terlihat cerah setelah badai semalam.
Merekapun berkemas untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda.Tapi
tiba-tiba salah satu dari mereka berteriak..''Hai kalian semua..lihat
apa yang ku temukan di sini''.
Mendengar teriakan dari temanya,merekapun segera berlari menghampirinya.
Ternyata yang di temukan adalah dua buah kerangka manusia dan sebuah peti kayu.
''Kira-kira apa yang terjadi pada dua orang ini hingga mereka berdua
mati di sini?''.Tanya salah satu dari mereka.
''Mungkin saja mereka terjebak di gua ini dan mati karena tak bisa
keluar''.Jawab temanya.
''Hmm..kalau menurut ku tidak begitu..mungkin mereka saling membunuh
karena memperebutkan isi kotak kayu itu.Mungkin saja isi peti itu
sangat berharga''.Jawab temanya yang lain.

Setelah mereka bertiga berunding,ahirnya mereka sepakat untuk
mengambil dan membuka peti kayu itu.
Mereka ingin memastikan apa isi peti kayu itu.
Merekapun mengangkat peti kayu itu keluar gua dan membukanya bersama-sama.
Alangkah terkejutnya mereka,karena mendapati bahwa isi peti itu adalah
emas dan permata yang sangat berharga.

Tiga orang pengembara itu sangat senang sekali,terbayang di benak
mereka kehidupan yang mewah dan harta yang berlimpah.
Ahirnya mereka sepakat untuk membawa peti itu sampai kota dan membagi
isinya di sana.
Merekapun melanjutkan perjalanan dan meninggalkan gua itu untuk menuju kota.


Tapi ketika sampai di perbatasan kota salah satu dari mereka berkata..
''Hai..bagaimana kalau kita berhenti dulu di sini.Kita bagi saja isi
peti itu di sini,karena kalau kita bawa sampai kota akan banyak orang
yang tahu.Takutnya nanti mereka juga ikut berebut meminta
bagian,padahal kita yang menemukan dan capek-capek
membawanya''.Katanya.
''Baiklah..aku setuju.Tapi bekal kita sudah habis.Alangkah baiknya
salah satu dari kita pergi ke kota untuk membeli makanan,dan kita akan
membagi rata harta ini setelah kita makan''.Jawab yang lain.

Ahirnya merekapun sepakat,dan menyuruh salah satu dari mereka untuk
pergi membeli makanan ke kota.
Ketika temanya pergi membeli makanan,dua orang yang tinggal ternyata
mempunyai niat licik.Mereka berfikir jika mereka membunuh temanya
ketika pulang membeli makanan,maka bagian mereka akan semakin besar
karena cuma di bagi dua.Ahirnya merekapun berencana menyergap temanya
ketika tiba nanti dan membunuhnya.
Maka ketika mereka melihat temanya datang membawa makanan dari
kejauhan,mereka pun bersembunyi.Dan ketika sudah dekat,merekapun
menyergap dan membunuh temanya yang datang membawa makanan
tadi.Kemudian mereka kubur untuk menghilangkan jejak.
Setelah mereka yakin semua berjalan sesuai rencana,merekapun
beristirahat sejenak.
Mereka tidur-tiduran di dekat peti membayangkan bahwa sebentar lagi
mereka akan menjadi orang kaya,mereka senyum-senyum sendiri dalam
lamunan masing-masing.
Tiba-tiba lamunan mereka tersadarkan oleh suara perut mereka yang
keroncongan karena belum sempat makan,dan mereka teringat pada makanan
yang di beli oleh temanya tadi.
''Hai kawan..lebih baik sekarang kita makan dulu.Nanti kita bagi isi
peti ini setelah kita makan saja,jangan kuatir..sekarang cuma bagian
kita berdua saja.hahaha..''
Ahirnya merekapun makan dengan lahapnya karena mereka sudah sangat
lapar.Tapi belum sempat mereka menghabiskan makanan itu,tiba-tiba
tubuh mereka kejang-kejang,kemudian jatuh terkapar...mati..!!
Ternyata teman yang mereka bunuh juga memiliki fikiran yang
sama..Sama-sama serakah..!!
Jadi dia juga melakukan siasat licik untuk membunuh kedua temanya agar
bisa memiliki harta itu untuk dirinya sendiri.
Jadi..dalam perjalanan,dia menaburkan racun pada makanan itu.Jadi
ketika kedua temanya memakan makanan yang dia bawa,mereka mati karena
teracuni.
Dan ahirnya ketiga orang itupun mati tanpa sempat membagi harta yang
mereka temukan.
Dan nasib ketiganya pun sama dengan dua kerangka yang ada dalam
gua,sama-sama mati karena keserakahan.


Nah adik-adik yang manis,hikmah yang bisa kita petik adalah..

Keserakahan selalu membawa kehancuran.Maka jauhkan diri dari sifat
serakah,karena keserakahan tak kan pernah memberi kedamaian...


Note: Ma'af baru bisa update lagi,karena saya sedang sakit..

CARA MENIKMATI HIDUP

Sore itu gerimis mulai turun. Mendung gelap yang bergelantung mulai siang tadi tak kuasa lagi di bendung oleh sang langit. Ahirnya..mendung itupun tertumpah menjadi tetes-tetes air,dan semakin lama semakin deras.

Terlihat seorang petani berlari-lari kecil menghindari hujan. Dia,isteri,dan seorang anaknya terlihat bergandengan dengan membawa sepucuk daun pisang sebagai pelindung dari terpaan hujan. Mereka sedang menuju rumah untuk pulang.
Ketika mereka sampai pada jalan raya,petani melihat petani lain yang yang akan pulang juga. Dengan menaiki sepeda tua,petani itu membonceng anak dan juga isterinya.
Melihat itu,lalu berkatalah petani pertama dalam hati..
"Beruntung sekali orang itu.Andai saja aku juga punya sepeda,aku tak harus mengajak anak dan isteri ku berlari-lari di tengah hujan begini".

Hujan turun semakin deras,dan petani yang menaiki sepeda itupun berusaha mengayuh sepedanya semakin cepat.
Tiba-tiba,dia di salip oleh sepeda motor. Ternyata itu adalah tetangganya yang baru saja pulang dari undangan,dia di temani isterinya memacu motor secepat mungkin agar bisa cepat sampai ke rumah.
Lalu petani kedua ini pun berkata dalam hati..
"Alangkah beruntungnya orang itu bisa punya motor,andai aku juga punya satu..pasti aku dan keluarga ku bisa cepat sampai ke rumah. Tidak harus menguras tenaga mengayuh sepeda tua yang jelek ini..".

Dan cerita pun terus berlanjut.. Hujan yang semakin deras membuat jarak pandang tak bisa jauh,pengendara sepeda motor itu pun mengurangi laju sepeda motornya.
Pakaian yang basah kuyup membuatnya menggigil menahan dingin.
Lalu dia pun berpapasan dengan sebuah mobil mewah yang berjalan santai dalam lebatnya hujan. Seakan dinginya hujan yang menusuk tak mempan menembus ke dalam mobil itu.
Lalu berkatalah pengendara motor itu dalam hati...
"Aiihh..beruntungnya orang itu. Punya mobil yang mewah sekali.
Andai aku juga punya mobil seperti dia,mungkin aku tak harus basah kuyup begini. Bisa duduk santai di dalam mobil yang hangat".gumamnya dalam hati.

Waktu terus berjalan,suasana sore hari yang di tambah dengan lebatnya hujan membuat waktu gelap semakin cepat.
Mobil itu berjalan dengan santai menembus genangan-genangan air di atas jalan beraspal.
Pengendara mobil itu adalah pengusaha sukses,dia baru saja dari surabaya.
Dan sekarang sedang dalam perjalanan pulang menuju jakarta. Jalanan antara surabaya-semarang seolah menjadi hiburan tersendiri baginya. Karena banyak desa dan persawahan yang menjadi pemandangan langka,yang tak mungkin ada di tanah ibu kota.

Ketika sedang asik menikmati pemandangan yang di lewatinya,lelaki itu melihat seorang petani dan keluarganya sedang berlari-lari di tengah hujan. Dengan sepucuk daun pisang yang mereka gunakan untuk berteduh,senyum dan rasa bahagia terlihat jelas menghiasi wajah mereka. Dan ternyata yang di lihat sang pengusaha adalah keluarga petani pertama tadi.
Lalu sang pengusaha pun berkata dalam hati...

"Alangkah beruntungnya nasib mereka,walau hidup sederhana tapi bahagia berkumpul dengan keluarga.
Tidak seperti aku..pengusaha sukses dan kaya,tapi keluarga tercerai berai. Buat apa hidup kaya kalau tak bahagia..?
Andai hidup bisa di tukar,aku rela menukar semua harta ku dengan keluarga yang sederhana tapi bahagia seperti mereka..".bisiknya dalam hati.
Dan ternyata lelaki itu adalah seorang pengusaha sukses dan kaya raya.
Tetapi dia bercerai dengan isterinya dan anaknya selalu keluar rumah mengikuti pergaulan ibu kota karena merasa tak bahagia karena perpisahan orang tuanya.
Karena merasa kurang mendapat kasih sayang,anaknya terbawa pada kehidupan jalanan dan ahirnya masuk penjara karena kasus narkoba.

Nah adek-adek ku yang manis dan sobat-sobat ku semua.
Kisah di atas banyak mengandung pelajaran bagi kita.

Sifat manusia itu memang serakah,itu sudah menjadi kodrat.
Ketika kita memiliki sesuatu,kita ingin memiliki hal yang lebih dari yang kita miliki saat ini.
Bahkan tak jarang kita iri dengan apa yang di miliki orang lain.
Tapi..bukankah allah itu maha adil?
Walaupun manusia mempunyai kodrat nafsu serakah,bukankah kita masih bisa mengubahnya.
Kalau menghilangkan memang tak mungkin,tapi kita bisa mengendalikan nafsu itu dan mengarahkanya ke arah yang lebih positif.
Semisal serakah dalam melakukan kebaikan misalnya,dan iri ketika orang lain mendapat pahala dan kita ingin dapat juga misalnya..hehehe... "^_^"

Yakinlah bahwa allah itu maha adil,DIA memberi hal yang SAMA pada tiap mahluk ciptaanya.
Mungkin tidak dalam wujud yang serupa,tapi intinya..tiap masing-masing dari kita di beri kekurangan dan kelebihan.
Maka tugas kita untuk belajar mensyukuri tiap hal yang kita miliki.
Jangan suka melihat kelebihan orang yang tak kita miliki,tapi belajarlah mensyukuri kelebihan kita yang tak di miliki orang lain.
Maka..ketika kita bisa menyelami diri sendiri dan mensyukuri apa yang kita dapat,maka itu adalah langkah awal untuk menemukan CARA MENIKMATI HIDUP.
Oke? Hehehe.. "^_^"d

KISAH PETANI DAN ANAK HARIMAU

Pada zaman dahulu kala di dataran tanah jawa,pulau jawa masih di liputi hutan belantara yang lebat.
Jumlah manusia yang menghuni pulau jawa kala itu masih sedikit.
Hingga mereka hidup berpencar ke segala penjuru dengan berkelompok untuk membangun peradaban.

Al-kisah ada sebuah desa kecil yang sangat subur.
Desa itu terletak di tengah-tengah persawahan.
Itu berguna agar desa mereka tidak langsung berbatasan dengan hutan,hingga mereka aman dari hewan-hewan buas yang berkeliaran.

Dan sawah-sawah mereka berbatasan langsung dengan hutan.
Maka ketika mereka menggarap sawah,mereka juga harus waspada dari bahaya sergapan hewan buas.
Di antara hewan-hewan buas yang paling di takuti adalah harimau,karena sudah sering memakan korban.

Di desa itu tinggalah seorang kakek terkenal baik hati dan ramah yang bernama ki maulaya.
Para warga desa sangat segan dan mengagumi beliau.
Bukan hanya karena keramahanya,sifatnya yang arif dan bijaksana sering di jadikan patokan ketika ada perselisihan.
Itu bukan suatu hal yang aneh,karena ki maulaya adalah seorang penyiar agama.
Beliau datang ke desa itu untuk menyebarkan ajaran islam yang beliau bawa.
Beliau mengajar bukan hanya lewat nasehat dan ucapan,tapi beliau juga memberi contoh teladan dengan tingkah laku.

Pada suatu pagi ki maulaya berangkah ke sawah seperti hari biasa.
Dia membawa cangkul dan sebungkus bekal.

Sesampainya di sawah,ki maulaya pun melakukan kegiatan seperti biasa.
Dan ketika hari beranjak sore,ki maulaya pun bersiap pulang.

Di tengah-tengah perjalanan menuju rumahnya,ki maulaya terhenti oleh suara yang di dengarnya.
Itu adalah suara binatang yang dia faham betul,dan sepertinya binatang itu sedang dalam masalah dan butuh pertolongan.

Ki maulaya pun mencari dari mana suara itu berasal.
Dan dia pun menemukan sebuah lubang jebakan,dan di lihatnya di dalam lubang itu ada tiga ekor anak harimau yang terjebak tak bisa keluar.

Melihat bahwa binatang yang dia temukan bisa membahayakanya,diapun tertegun sejenak.
Terjadi pergulatan dalam batinya.
Satu sisi dia kasihan pada hewan itu dan ingin menolongnya,tapi pada sisi lain ketakukan juga menyelimuti hatinya.

Ahirnya setelah beberapa saat terpaku,ki maulaya dapat menekan rasa takutnya.
"Aku percaya..bahwa kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula.
Bismillahirrohmanirrohim..".gumamnya meneguhkan hati kemudian masuk ke dalam lubang.

Di keluarkanya satu persatu anak harimau itu,setelah semua terangkat dia pun naik keluar dari lubang itu.
Tapi baru saja dia sampai di atas,tiba-tiba dari semak belukar keluar seekok harimau yang sangat besar.
Harimau itu adalah induk dari tiga anak harimau yang dia tolong.

Ki maulayapun gemetar dan berkeringat dingin,rasa takut telah menjalar ke sekujur tubuhnya.
Tapi dia mencoba mengendalikan diri,yang ada di fikiranya saat itu hanya pasrah pada kehendak sang pencipta.

Diapun mencoba menenangkan diri dan menekan rasa takutnya.
"Aku tak berniat menyakiti anak-anak mu.
Aku hanya mencoba menolong mereka".katanya dengan bibir bergetar.
"Apakah kau akan membalas kebaikan ku dengan memakan ku?
Kalau itu kehendak mu,aku ikhlas jadi santapan mu.
Tapi dengan satu perjanjian..jangan pernah kau ganggu anak cucu dan semua keturunan ku,sebagai balasan aku selamatkan keturunan mu hari ini".kata ki maulaya pada harimau itu.

Tapi tak ada tanda-tanda harimau itu akan menerkamnya.
Harimau itu hanya mendekatinya sambil mengendus-endus ki maulaya,lalu dia pergi membawa anak-anaknya.
Setelah mengalami kejadian yang mengerikan itu,ki maulayapun meneruskan perjalanan pulang.

Konon setelah kejadian itu,ki maulaya dan harimau menjadi sahabat.
Harimau itu sering menunggui ki maulaya ketika di sawah,menjaganya dari bahaya hewan-hewan buas di hutan.

Dan ketika ki maulaya mengadakan sebuah acara,pasti dia menemukan seekor rusa yang di taruh di depan pintunya.
Rusa itu tidak mati,hanya terlihat bekas luka gigitan di kakinya sehingga dia tak lagi bisa lari.
Dan ki maulaya tahu kalau itu adalah kiriman dari si harimau sahabatnya.

Sampai ketika ki maulaya sudah wafat,terkadang para warga masih sering melihat harimau yang berkunjung ke rumah ki maulaya.
Harimau itu hanya duduk sebentar di pelataran kemudian kembali lagi ke dalam hutan.

Entah itu induk harimau yang menjadi sahabat ki maulaya dulu atau anak turunya.
Tapi yang pasti..anak cucu ki maulaya tak lagi heran jika pagi-pagi membuka pintu,mereka temui seekor harimau yang tidur di pelataran.

Dan sebagaimana perjanjian ki maulaya dan induk harimau,anak cucu dan keturunan ki maulaya tak pernah ada yang di lukai apa lagi di mangsa oleh harimau.

Dan apa yang di yakini ki maulaya kini terbukti..
"Kebaikan pasti di balas dengan kebaikan pula".

Dan ini bisa memberi contoh pada kita,jangan ragu untuk menyebar kebaikan.
Bahkan pada musuh mu sendiri...

HIKMAH DARI KESABARAN

Dahulu kala di negri bagdad,hiduplah dua orang kakak beradik yang beragama majusi.
Mereka menyembah api sebagai tuhan mereka.
Sang kakak telah menyembah api selama 40 tahun,sedangkan sang adik baru 30 tahun.
Mereka menyembah api dengan harapan api itu bisa menolong mereka,tidak membakar ataupun menghanguskan mereka dari panas api itu.
Tapi...benarkah demikian?
Apakah mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan?
Maka jawabanya akan segera kita ketahui..

Pada suatu hari,kakak beradik ini sedang bercakap-cakap.
Timbul keraguan dalam hati si kakak.
Dia ingin tahu,setelah sekian lama mereka menyembah api,apakah api itu tetap membakar mereka..?
Jadi sang kakak menyampaikan idenya kepada sang adik untuk mencoba memegang api.

"Cobalah kau pegang api itu wahai adik ku.
Apakah dia masih melukai kita dengan panasnya.
Karena aku takut untuk mencobanya,hati ku merasa ragu".

Mendengar kakaknya berbicara seperti itu,sang adik pun melakukan apa yang di minta kakaknya.
Dia pun mencoba mengambil bara api dengan tanganya,dan hasilnya...dia segera menarik kembali tanganya karena kesakitan oleh panas api yang membara.

Kecewa karena api yang selama ini mereka puja-puja tidak bisa melindungi mereka tapi malah tetap membakar mereka,mereka mulai sadar bahwa apa yg mereka lakukan selama ini salah.
Jadi mereka berniat mencari seseorang yang bisa menuntun mereka pada agama yang benar,dan mau menghapus dosa-dosa mereka hanya dengan sekali bertaubat.

Kemudian pergilan dua kakak beradik itu membawa serta keluarga mereka,mereka menuju ke negri basra.
Karena mereka mendengar kabar ada seorang ulama' yang sangat 'alim dan bijaksana yang bernama malik bin dinar.
Mereka berharap,dia bisa memberi mereka petunjuk.

Malik bin dinar adalah seorang ulama' dan tokoh sufi yang terkenal zuhud dan ilmu agamanya tinggi.
Dia mempunyai banyak murid yang datang dari berbagai pelosok negri hanya untuk mendapat menuntut ilmu dan memperdalam pengetahuan mereka tentang islam.

Ketika mereka sampai di negri basra,bertepatan waktu malik bin dinar sedang memberi tausiah kepada murid-muridnya.
Dia menjelaskan tentang apa itu islam dan bagaimana cara menjalani islam yang benar.
Ketika mereka mendengar tausiah malik bin dinar,timbul keyakinan dalam hati mereka bahwa inilah agama yang benar dan selama ini mereka cari.
Tapi timbul bimbang dalam hati sang kakak.
Dia takut kalau dia masuk islam,sepulangnya dia di kampungnya dia akan di kucilkan oleh orang-orang kampung karena telah murtad dari agama nenek moyang mereka.
Akhirnya dia membatalkan niatnya untuk masuk islam dan kembali pulang ke kampungnya.
Dia mengajak adiknya untuk ikut serta,tapi adiknya menolak.

"Mengapa engkau berpaling dari kebenaran yang telah kita temukan hanya karena takut di kucilkan oleh manusia?
Padahal inilah kebenaran yang kita cari selama ini".

Tapi sang kakak tidak menghiraukan ucapan adiknya dan tetap memutuskan untuk pulang.
Sang adik sangat menyesalkan keputusan kakaknya itu.

Kemudian sang adik dan keluarganya menemui malik bin dinar setelah dia selesai mengajar.
Dia menyatakan niatnya untuk masuk islam dan mendalami agama islam.
Tentu saja malik bin dinar menyambut kabar gembira ini dengan suka cita.
Malik bin dinar pun menuntun mereka membaca dua kalimah syahadat dan di sambut oleh segenap kaum muslimin dengan suka cita.

Selesai di baiat,mereka tinggal di basra beberapa lama guna mendalami islam.
Setelah di rasa cukup,mereka berpamitan pada malik bin dinar untuk kembali ke kampung halamanya.

"Tinggalah di sini beberapa hari lagi.
Aku akan berusaha mengumpulkan sedekah dari saudara-saudara muslim kita sebagai bekal perjalanan mu".kata malik bin dinar.
"Tidak usah ya syaikh,aku tidak mau di anggap menjual agama ku karena harta yang tak bernila".tolak sang adik itu dengan ramah.

Akhirnya,merekapun pulang kembali ke kampung halamanya.
"Hai suami ku,mulailah mencari kerja untuk menafkahi keluargamu ini".ujar sang istri.
"Baiklah istri ku,tunggulah di rumah dengan sabar.
Aku akan ke pasar mencari pekerjaan...insya allah aku akan pulang membawa makanan".jawab sang suami.

Lalu pergilah sang adik ke pasar untuk mencari pekerjaan.
Tapi..orang-orang kampung telah mengucilkanya.
Hingga tak ada seorangpun yang mau memberi pekerjaan padanya.

Lelah dan letih setelah sekian lama mencari,akhirnya di berjalan menuju kampung sebelah yang agak jauh.
Dia menuju ke sebuah masjid dan melakukan solat.
Setelah hari mulai malam,barulah dia pulang ke rumahnya.

Terlihat istrinya menyambutnya di depan pintu.
"Apakah tak ada seorangpun yang memberi mu pekerjaan hingga engkau pulang tanpa membawa makanan suamiku?".tanya sang istri.
"Sabarlah isteriku..aku sedang bekerja pada sang raja.
Hari ini upah ku belum di bayar.
Mungkin besok aku akan di bayar".ujar sang suami menghilangkan keresahan isterinya.

Akhirnya keluarga itu tidur melewati malam dengan menahan rasa lapar.

Paginya..si suamipun kembali ke pasar untuk mencari pekerjaan.
Tapi setelah berputar-putar sampai lelah,tetap tak ada yang mau memberinya pekerjaan.
Ahirnya diapun kembali menuju masjid yang kemarin untuk menjalankan solat dan melakukan ibadah.
Hingga hari senja,dia baru pulang ke rumah.

Lagi-lagi istrinya menyambutnya di depan pintu dan kembali bertanya seperti pertanyaanya kemarin.
"Sabarlah istri ku,aku sedang bekerja pada sang raja.
Mungkin upah ku akan di bayar malam ini.
Di tambah upah kerja ku kemarin".kata sang suami berusaha menenangkan kegelisahan istrinya.

Dan lagi-lagi pada malam itu mereka tidur dengan rasa lapa yang semakin melilit.
"Do'akan aku wahai istri ku,semoga saja upah ku di bayar pada hari ini".kata sang suami sembari berpamitan.

Diapun kembali menuju pasar dengan badan lemah karena menahan rasa lapar yang semakin melilit.
Tapi sebagaimana hari-hari kemarin,tak ada seorangpun yang mau memberinya pekerjaan.
Pada waktu itu bertepatan hari jum'at,diapun kembali menuju masjid yang biasa dia datangi untuk sekalian melakukan solat jum'at.

Sehabis solat jum'at,dia tetap meneruska ibadah di masjid itu.
Setelah melakukan solat sunah beberapa roka'at,dia menengadah dan berdo'a kepada allah.

"ya allah yang maha pengasih dan maha penyayang..hari ini hamba kembali bersimpuh dan mengadu kepada engkau ya robb..
Engkau adalah dzat yang kuasa atas segala hal..engkau adalah dzat yang mengatur tiap rizki mahluknya.
Segala kehendak mu maka jadilah...".
"Ya allah..hamba meminta kepada engkau,bukalah pintu rizki hamba.
Hamba tidak hawatir atas diri hamba,tapi hamba takut..rasa lapar akan membuat anak dan istri hamba kembali berpaling dari jalan MU yang lurus".pinta sang suami itu dalam do'anya.

Setelah hari senja,sang suami itupun kembali bersiap pulang ke rumahnya.
Dan untuk menutup rasa malunya pada istrinya jika kembali bertanya tentang makanan apa yang dia bawa,dia pun mengambil pasir dan di bungkus dengan kain yang dia bawa.
Dia berniat mengelabui isterinya.

Tapi..sesampainya di depan rumah,dia berhenti sejenak.
Dia bingung alasan apa lagi yang akan di utarakan untuk menjawab pertanyaan istrinya nanti.

Belum sempat dia berfikir,tiba-tiba isterinya membuka pintu.
Wajahnya terlihat gembira.
"Kenapa engkau masih diam di luar wahai suami ku?
Ayo cepat masuklah..aku telah membuat masakan yang enak-enak untuk kita makan bersama".kata sang istri sambil menarik tangan suaminya.
Sang suami hanya dapat mengikuti istrinya dengan bertanya-tanya.
Sesungguhnya apa maksud istrinya.."masak? Makanan dari mana?".fikir sang suami.

Dia menaruh bungkusan pasir yang di bawa di luar pintu.
Betapa terkejutnya dia ketika masuk rumah,berbagai hidangan yang lezat dan enak telah tersaji.

"Wahai isteri ku..dari mana engkau dapat semua makanan ini?".tanya sang suami.

Isterinya pun lalu mulai bercerita..
Bahwa tadi siang ada seorang pemuda yang gagah dan tampan datang ke rumahnya.
Dia menyerahkan sebuah nampan dari emas yang indah dan di tutup dengan kain.
Sa'at di buka,nampan itu berisi 1000 keping uang emas.

"Sampaikan pada suami mu,ini adalah upah kerjanya hari ini,di tambah upah kerjanya dua hari kemarin.
Sampaikan pada suami mu,agar meningkatkan kerjanya".kata pemuda itu.

Mendengar cerita isterinya,kontan lelaki itu mengucap subhanallah dan melakukan sujud syukur.
Tak henti-hentinya rasa syukur terucap dari mulutnya.
Isterinya hanya bisa melihat tingkah suaminya dengan terheran-heran.

"wahai suami ku,bungkusan apa yang kau bawa tadi?
Kenapa tak kau bawa masuk..?".tanya sang istri.
"Cuma tepung untuk makanan kita hari ini..".jawab sang suami berbohong.
Dia malu kalau sampai isterinya tau kalau yang di bawanya adalah pasir untuk mengelabuinya.

Tapi keajaiban kembali terjadi.
Waktu bungkusan itu di buka oleh isterinya..isinya yang tadinya pasir telah berubah menjadi tepung.

Kembali rasa syukur di panjatkan oleh sang suami.
Karena allah telah menyelamatkanya dari dosa karena berniat membohongi isterinya.

Dan apa yang di alaminya,membuat imanya semakin kuat terpatri dan membuatnya beribadah semakin tekun sebagai rasa syukurnya...
Back to top